Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir
Satu lagi candi di Kabupaten Malang yang saya kunjungi. Kalo yang dua kemarin ( Candi Singosari dan Candi Sumberawan ) ada di Kecamatan Singosari, yang satu ini letaknya di Kecamatan Dau. Namanya Candi Badut. Pakar arkeologi menemukan candi ini pada tahun 1923. Candi Badut diduga merupakan candi tertua di Jawa Timur. Ada berapa sih candi di Jawa Timur? Ngintip dari website Perpustakaan Nasional Candi Indonesia , ada 18 candi di Jawa Timur. Artinya masih ada 15 candi lagi yang belum saya kunjungi, hmmm...banyak ya. Anyway kenapa candi ini dinamakan Candi Badut? Konon katanya, Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan yang memerintahkan pembangunan candi ini sangat senang melucu (bahasa Jawa: mbadhut ), sehingga candi ini dinamakan Candi Badut. Raja Gajayana ini bernama asli Sang Liswa, sehingga Candi Badut yang dibangun atas perintahnya ini disebut juga Candi Liswa. Ada ruangan seluas sekitar 5,53 x 3,67 meter persegi di dalam candi. Di tengah ruangan tersebut terdapat lingga dan yoni , y