Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir ...

[Malaysia Part 6] Beli Oleh-Oleh, Bonus Flirting ;)


Pelajaran penting yang saya dapat setelah jalan-jalan sampai gempor kemarin adalah: jangan jalan-jalan sampai gempor, jalan-jalanlah seperlunya dan jangan berlebihan karena jalan-jalan sambil beli oleh-oleh belum terlaksana. Subhanallah... *elus kaki*

Godaan untuk jalan-jalan apalagi di luar negeri untuk pertama kalinya memang menggiurkan sekali. Kayak nggak ada rasa capek, capeknya tar kerasa pas di rumah lol. Beli oleh-oleh juga pasti nggak sekedar beli oleh-oleh terus balik ke hotel, pasti ada jalan-jalan lagi sambil menikmati pemandangan sekitar.


Beli oleh-oleh buat saya wajib kalau perginya jauh begini, minimal untuk diri sendiri lah ya sebagai kenang-kenangan hehehe. Baru kemudian beli untuk keluarga. Sayangnya sebagai turis newbie saya kalap, dikira kayak beli oleh-oleh di Malioboro sampai lupa nggak mikirin bagasi. :(
Saya sempat ke beberapa tempat beli oleh-oleh: Kasturi Walk, Pasar Seni, Kampung India, dan Petaling Street.

Kasturi Walk berupa lorong jalan yang dipenuhi pedagang suvenir dan street food. Perhatikan foto di bawah ini, benda besar berbentuk elips yang meruncing di sudutnya itu adalah bentuk dari 'Wau Bulan', layang-layang bulan Malaysia.

Kasturi Walk

Pasar Seni berdiri sejak tahun 1888. Pintu masuk dan keluar harus senantiasa ditutup. Di dalamnya terdapat banyak sekali bedak-bedak pedagang (astagaaa bahasa gue bedak, beneran orang pasar nih) yang menjual berbagai macam barang dan makanan untuk oleh-oleh.


Pasarnya rapi dan bersih banget, serta sejuk berpenyaman udara (ber-AC maksudnya). Pedagang di lantai dasar kebanyakan menjual aneka pernak-pernik oleh-oleh, sedangkan pedagang di lantai atas kebanyakan menjual kaos, kain, dan......... baju batik! Aih berasa di Jogja. #nggak

Salah satu bedak yang menjual batik

Interior Pasar Seni Lorong Melayu

Interior Pasar Seni Straits Chinese

Interior Pasar Seni Little India

(Baca juga: [Malaysia Part 3] Tentang Hotel Geo , [Malaysia Part 4] Jatuh Cinta dengan Nasi Briyani?)

Kampung India di Jalan Masjid India adalah tempat yang katanya bagus untuk beli kain dengan harga yang dapat ditawar. Kalau kamu penggila sinetron India dan pingin beli kain sari atau parfum khas India, disini tempatnya. Penduduk lokal juga banyak yang beli baju di Kampung India. Pernah dengar obat penumbuh rambut Wak Doyok? NAH DI KAMPUNG INDIA ADA WAKAKAKAKAK. Anjir kirain cuma guyonan bapak-bapak di kantor ternyata ada beneran toh Wak Doyok ini. Anjir sumpah ngakak! XD

Tujuan terakhir: Petaling Street (China Town). Dari kecil saya suka dengan hal-hal berbau Cina, eksaytid dong masuk ke China Town. Apalagi kalau malam hari, cantik sekali lampion-lampion yang dipasang sepanjang jalan.

cr: ainilala27

Petaling Street dikelilingi hotel, kedai-kedai makanan Cina, dan toko maupun lapak oleh-oleh. Buat yang suka Chinese food (dan nggak ada masalah dengan halal-haram makanan) tempat ini cocok untuk berwisata kuliner. Pernak-pernik oleh-oleh bisa ditawar di Petaling Street, dari brosur yang saya baca ada juga lho barang KW disini hahaha yaiya.


Karena saya nggak pandai tawar-menawar jadi waktu di Petaling Street saya dan teman saya masuk ke toko yang nggak pakai nawar. Saya belanja di Hiro Comic World, sebenarnya asal masuk aja sih eh ternyata cocok yasud belanja deh sampe mabok (sampe mabok-nya bohong). Pedagangnya orang Jepang, karena kami nggak tau kalau beliau orang Jepang teman saya manggilnya tacik lolol. Tacik ini punya anak laki-laki yang cantik ganteng dan jago nyepik mengakrabi pembeli.
Berhubung flirting dengan cowok unyu keturunan ras Mongoloid di tanah air hampir mustahil dilakukan, maka jika datang kesempatan langka itu di negara tetangga ya jangan disia-siakan BAHAHAHAHA. Kami bertiga ngobrol ngalor ngidul, lucu sekali waktu tau dia nggak mau naik AirAsia karena takut pesawatnya jatuh. XD Terus kami berdua dikasih kartu namanya, ooohhh ternyata bapaknya Malaysian-Chinese toh. Waktu bayar saya dikasih bonus gantungan kunci dan dia bilang "you comel". Anjirrr kebanyakan nonton Upin Ipin saya ngakak dibilang comel. -__________-


Semoga 'comel'-nya dalam Bahasa Melayu ya bukan dalam Bahasa Indonesia hahaha. Tacik juga baik banget suka ngasih diskon. :D Kampretnya saya lupa nggak minta foto bareng tacik dan anaknya yang cantik ganteng unyu ala trainee JYP itu. :p

to be continued...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashton Kutcher's Best Movies

Berawal dari nonton film 'No Strings Attached'. Saya kemudian cari informasi film-film apa saja yang aktor utamanya Ashton Kutcher. Kenapa Ashton Kutcher? Because of that damn good looking face, what else?  😆 Ketemulah enam film. Dua di antaranya saya nggak terlalu suka, yaitu 'Dude, Where's My Car' (2000) dan 'What Happen in Vegas' (2008). 'Dude, Where's My Car'  bergenre komedi. Mungkin di tahun film itu rilis becandaan di dalamnya tergolong kocak dan banyak yang suka. Tapi kalau ditonton sekarang, film itu bego banget. Dua orang pemuda yang semalaman habis pesta sampai mabok di rumah pacarnya, seharian mencari mobil yang lupa diparkir dimana. Seharian itu mereka bertemu dengan orang yang aneh-aneh. Kalau bukan karena Ashton yang main, saya nggak mau nonton sampai selesai. Film kedua, 'What Happen in Vegas', lawan mainnya Cameron Diaz. Genre romantic comedy . Ceritanya sederhana dengan ending yang bisa ditebak. Dua orang yang sama-sama...

Main ke Candi Singosari dan Candi Sumberawan

Nggak afdol rasanya kalo udah pernah ke Candi Borobudur dan Prambanan tapi belum pernah ke Candi Singosari dan Sumberawan. Kedua candi tersebut notabene terletak di Kecamatan Singosari, kecamatan yang hampir seperempat abad ini saya tinggali. Candi Singosari dan Sumberawan memang tidak semegah dan sebesar Candi Borobudur maupun Prambanan. Jauh buanget kalo ukurannya yang dibandingkan. Mungkin karena itulah saya dulu nggak pernah punya niatan untuk berkunjung ke Candi Singosari dan Sumberawan. *jahat* *padahal kalo disuruh bikin candi sendiri nggak bisa* Candi Singosari Candi Singosari terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Letaknya di tepi jalan dan dikelilingi rumah-rumah penduduk. Candi Singosari dibangun pada masa Kerajaan Singosari (1222-1292 M) dan termasuk ke dalam jenis candi Hindu-Budha. Fungsi Candi Singosari adalah sebagai candi pendharmaan. Sampai saat ini, masih ada yang meletakkan dupa dan sesaji di dalam candi. Candi Singosari dip...

3 Signoras in 'Signora Pasta Malang'

Hulaaa!!  H-1 sebelum puasa kemarin, saya dan dua orang kolega (halah) mendadak pingin makan makanan enak. Karena saya akhir-akhir ini lagi suka banget eksplor makanan negara lain, saya ngajak makan makanan Italia. Teman saya nemu satu cafe ala Italia yang oke, namanya 'Signora Pasta Malang'. Sedangkan satunya lagi a.k.a senior kami berdua, ngikut aja maunya remaja-remaja gemes kayak kami ini. 'Signora Pasta Malang' terletak di Jl. Lasem No. 7 Oro-oro Dowo Kota Malang, dan masih baru banget dibuka di kota Malang (tanggal 14 April 2018). 'Signora Pasta Malang' adalah cabang dari 'Signora Pasta'. 'Signora Pasta' dibangun pada tahun 2011 oleh seorang Italian chef bernama Signore Pino dan istrinya Maria. Tempatnya homey banget, bersih, nyaman, rapi, dan memanjakan mata. Dinding cafe ini didekorasi dengan lukisan-lukisan khas Italia, botol-botol wine , foto-foto dokumentasi pemilik cafe , dan kliping surat kabar yang memberitakan tentang 'Sig...