Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Tiket Terusan 'Batu Night Spectacular'


Tiket terusan seharga seratus ribu rupiah. Kalau beli tiket ini di 'Batu Night Spectacular' atau BNS, kamu bisa masuk dan main berbagai macam wahana di dalamnya tanpa harus beli tiket per wahana. Asik kan?


Sayangnya saya nggak beli tiket terusan ini waktu kesana. :(

Terakhir kali ke BNS sekitar tahun 2011-2012, waktu BNS masih baru. Wahananya masih sedikit dan belum terlalu bagus. Saya lupa kalau tempat wisata di Batu itu berkembangnya cepat, minggu lalu kesana saya pikir masih biasa-biasa aja si BNS. Ternyata ..........

Ternyata sudah jauh lebih bagus, jauh lebih rapi, wahananya semakin banyak. Dan saya beli tiket yang bukan tiket terusan. Huhuhu. Saya mikirnya "halah paling cuma naik ini sama itu aja, gapapa lah beli tiket yang bukan terusan". Nyatanya semakin malam di sana saya semakin berhasrat untuk naik wahana macam-macam, seperti Viking, Sepeda Gila, Hysteria(?), Kursi Terbang, Orbiter(?), dan UFO Putar(?).

Tentu nggak saya turuti hasrat-hasrat tersebut, karena ya bisa bangkrut dalam semalam hamba. Tiket masuk per wahana rata-rata lima belas ribu rupiah, tinggal kalikan per wahana saja habis berapa. Kalau ambil tiket terusan gitu kan enak ya. Huft.

Karena menyesal takkan mengubah apa pun yang sudah terjadi, dengan tiket seharga empat puluh ribu rupiah saya harus bertekad senang-senang. Saya naik wahana Sepeda Udara (tiga belas ribu rupiah), masuk Taman Lampion (lima belas ribu rupiah), dan masuk 'Witch Castle' (lima belas ribu rupiah). Rumah hantu jelas saya skip.

Dengan naik Sepeda Udara, saya bisa melihat keseluruhan area BNS dari ketinggian. Kerlap-kerlip kota Batu di malam hari juga pastinya terlihat. Durasi Sepeda Udara dalam satu kali putaran sekitar 10 menit. Dari naik wahana inilah saya akhirnya memutuskan untuk masuk Taman Lampion.

Taman Lampion ini berisi lampion-lampion dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. Mulai dari lampion bunga mawar, tokoh-tokoh kartun Disney, angsa putih, balon udara, Monas, Menara Petronas, sampai Menara Eiffel. Taman Lampion ini cenderung gelap untuk lebih menonjolkan cahaya lampion dari bentuk-bentuk benda yang saya sebutkan tadi. Sungguh memanjakan mata.

Seorang bapak-bapak yang nggak sengaja lewat di sebelah saya, bilang ke anak remajanya kalau yang paling bagus di BNS adalah Taman Lampion

Kemudian perjalanan lanjut ke 'Witch Castle'. If you are a chicken like me, wahana ini boleh dicoba karena nggak ada hantu-hantuannya dan nggak bikin kaget. Lukisan-lukisan kuno bergaya Eropa banyak tersaji di dinding-dinding kastil. Ada dua video yang diputar di dalam kastil, video pertama tentang nenek sihir yang membuat ramuan dan video kedua menampilkan rangka-rangka manusia lagi konser. Kampretnya waktu masuk, saya berbarengan dengan seorang cowok berisik dan cabut duluan waktu video rangka diputar, jadinya video tersebut stop di tengah-tengah acara. Ingin rasanya saya memberinya flying kick dari belakang. Well...kalau ada orang yang seperti itu biarkan dia pergi duluan, baru kita lanjut jalan supaya hidup ini tentram.

Salah satu sudut di dalam 'Witch Castle'

Sebelum pulang saya sempatkan foto di depan merry go round atau carrousel. Target utama saya memang foto di depan wahana ini. Terinspirasi dari foto teaser Suho waktu EXO comeback 'Love Me Right', hahahaha.

Expectation
(source: allkpop)

Reality

Puas nggak di BNS? Alhamdulillah cukup puas. :D

Kalau kesana lagi saya pilih tiket terusan aja, hahaha. See you on my next post!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashton Kutcher's Best Movies

Berawal dari nonton film 'No Strings Attached'. Saya kemudian cari informasi film-film apa saja yang aktor utamanya Ashton Kutcher. Kenapa Ashton Kutcher? Because of that damn good looking face, what else?  😆 Ketemulah enam film. Dua di antaranya saya nggak terlalu suka, yaitu 'Dude, Where's My Car' (2000) dan 'What Happen in Vegas' (2008). 'Dude, Where's My Car'  bergenre komedi. Mungkin di tahun film itu rilis becandaan di dalamnya tergolong kocak dan banyak yang suka. Tapi kalau ditonton sekarang, film itu bego banget. Dua orang pemuda yang semalaman habis pesta sampai mabok di rumah pacarnya, seharian mencari mobil yang lupa diparkir dimana. Seharian itu mereka bertemu dengan orang yang aneh-aneh. Kalau bukan karena Ashton yang main, saya nggak mau nonton sampai selesai. Film kedua, 'What Happen in Vegas', lawan mainnya Cameron Diaz. Genre romantic comedy . Ceritanya sederhana dengan ending yang bisa ditebak. Dua orang yang sama-sama

3 Signoras in 'Signora Pasta Malang'

Hulaaa!!  H-1 sebelum puasa kemarin, saya dan dua orang kolega (halah) mendadak pingin makan makanan enak. Karena saya akhir-akhir ini lagi suka banget eksplor makanan negara lain, saya ngajak makan makanan Italia. Teman saya nemu satu cafe ala Italia yang oke, namanya 'Signora Pasta Malang'. Sedangkan satunya lagi a.k.a senior kami berdua, ngikut aja maunya remaja-remaja gemes kayak kami ini. 'Signora Pasta Malang' terletak di Jl. Lasem No. 7 Oro-oro Dowo Kota Malang, dan masih baru banget dibuka di kota Malang (tanggal 14 April 2018). 'Signora Pasta Malang' adalah cabang dari 'Signora Pasta'. 'Signora Pasta' dibangun pada tahun 2011 oleh seorang Italian chef bernama Signore Pino dan istrinya Maria. Tempatnya homey banget, bersih, nyaman, rapi, dan memanjakan mata. Dinding cafe ini didekorasi dengan lukisan-lukisan khas Italia, botol-botol wine , foto-foto dokumentasi pemilik cafe , dan kliping surat kabar yang memberitakan tentang 'Sig

Meteor Garden 2018: Versi Imut Meteor Garden 2001

Mari mulai dengan bernostalgia. Kenal 'Meteor Garden' Taiwan umur berapa? Kelas berapa? Kalau saya kelas lima SD wkwk. Itu pun 'Meteor Garden II'. Tau ada drama itu dari teman sekelas. Dia pindahan dari luar kota. Punya kakak cewek. Hmmm...nggak heran bisa tau ada drama percintaan yang tayang jam 9 malam. Saking cintanya dia sama 'Meteor Garden', tempat pensilnya ditulisin nama-nama F4 pakai tipe-x. Jangan tanya nulisnya bener apa nggak: Vanness Wu jadi Venes Zu, Jerry Yan jadi Zeri Yen. HAHAHAHAHA. Sebagai bocah bau kencur yang hidup di jaman dimana wartel lebih menjamur dibanding warnet, beli majalah harus keluar ke kecamatan dulu, dan punyanya kakak laki yang doyannya nonton balap mobil, informasi dari teman tersebut sangat berfaedah sekali. Dear my friend, kalau kamu baca ini, percayalah meskipun aku menertawai kealayanmu dulu, aku lebih alay  aku sungguh sangat berterima kasih karena dirimu telah membuka wawasanku. Singkat cerita, saya jatuh cinta juga sam