Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Itu-Itu Aja

Bermula dari karaoke dengan anak kamar sebelah tanggal 17 Maret lalu. Kami berdua suka K-Pop jadi nyanyinya pasti lagu-lagu Korea dari group band seperti Red Velvet, GFRIEND, Twice, Seventeen, SNSD, Lovelyz, dan A Pink. Tapi gagal nyanyi lagu-lagu A Pink karena kami sudah jarang dengerin mereka. Di menit-menit terakhir kami nyanyi lagu F4. Sungguhlah lagu-lagu empat om itu melekat sekali di ingatan kami sampai nyanyi sambil main HP pun kami nggak off beat. Entahlah dengan ketepatan pelafalan liriknya. 😂

Ternyata tanggal merah kemarin terhitung hari besar dengan tarif maksimum dibanding hari-hari lain. Baique.

Dari karaoke itu saya dapat freepass satu jam yang saya gunakan lagi hari Kamis kemarin dengan seorang teman. Sebelum hari-H saya niat dengerin lagu-lagu yang nggak pernah saya nyanyikan sebelumnya, seperti lagunya Day6, Juniel, K.Will, Girl's Day, dan 'Gorgeous'-nya Taylor Swift. Tujuannya ya biar nggak nyanyi lagu itu-itu aja.

Lirik lagu yang berhasil saya nyanyikan dengan mayan baik pelafalannya tentu hanya lagu K.Will yang berjudul 'You Don't Know Love' karena ada tulisan Koreanya. Lirik lagu lainnya tertulis dalam bentuk romanisasi yang mana saya lemah dalam membaca romanisasi. Huhuhu. Beneran ini bukan sombong atau gimana, tapi memang kalau bisa membaca huruf dari bahasa asing yang memiliki huruf khasnya sendiri, maka membaca romanisasinya akan susah dan terasa aneh. Coba yang bisa baca huruf Hijaiyah, pasti lebih mudah baca Alquran dengan huruf Hijaiyah daripada huruf Hijaiyah yang diromanisasi ke alfabet abcd...z.

Sedangkan lagu-lagu pilihan teman saya, kalau saya perhatikan baik-baik ya sama aja kayak pilihan di karaoke-karaoke sebelumnya. Nyanyinya ya itu-itu aja. 😂

Saya niatnya nyanyi lagu lain biar nggak itu-itu aja lagunya. Ternyata ya lagu lain yang saya tau cuma itu-itu aja, kalau nggak K-Pop ya Taylor Swift lmao. Failed.

giphy.com

Sejak kapan ya saya nggak update lagu-lagu barat dari penyanyi lain? Kayaknya sejak kerja deh saya jadi males ngikutin lagu barat. Soalnya udah males juga cari artis K-Pop yang nyanyi lagu barat hahaha. Iya saya banyak tahu lagu barat karena ada artis K-Pop yang ngover lagunya.

Lagu dalam negeri juga mentok lagu-lagu lama yang saya dengerin pas masih anak-anak sampai SMP-SMA, seperti lagu anak-anak 90an dan lagu beberapa band yang tenar pada masanya kayak Sheila on 7, Peterpan, dan lagu-lagu milik bapaknya Al, El, Dul. 😂😂😂😂😂 Lagu-lagu dangdut jadulnya Bang Haji Rhoma dan lagu-lagu mellow jadul Ratih Purwasih juga kalau ada trigger-nya saya pasti ikut nyanyi wkwkwk. Thanks to Dad and Mom, my childhood was so amazing.

Selain lagu, hal yang "itu-itu aja" juga saya rasakan ketika berpakaian. Kalau ini sudah diakui oleh teman kuliah dulu. Dia cowok. Waktu itu kalau lagi internetan, saya suka browsing street style gaya barat, Korea, dan Jepang. Kayaknya sih teman saya itu mata-matain saya tiap hari mweheheh GR banget, terus dia nyeletuk di tengah kerumunan geng: "Endah browsing-nya fashion terus tapi pakaiannya tiap hari itu-itu aja". DEYM. 😂😂😂

giphy.com

Dulu "nggak punya duit buat belanja-belanji woy!" jadi alasan kenapa pakaian saya itu-itu aja. Tapi setelah saya rasa-rasakan sekarang, itu bukan alasannya. Saya sekarang udah kerja, udah punya penghasilan sendiri, dan.....pakaian saya tetap tuh itu-itu aja HAHAHAHA. Dasarnya emang nggak suka belanja pakaian dan kalau udah nyaman sama satu pakaian, saya akan pakai pakaian itu sampai rusak atau mbulak (pudar warnanya). Kurang setia apa coba.

Kalau dibanding-bandingkan nih, ternyata koleksi buku saya jauh lebih banyak dari koleksi pakaian. Saya hobi membaca, apakah teman-teman seperhobian seperti ini juga?


*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Liked Tweets #1: Traveling, Health, Family, and Ray

cr: mohammad_hassan on Pixabay.com Jumat kemarin saya nggak sengaja lihat angka twit-twit yang pernah saya like dan kaget dong angkanya 400 lebih. Isinya kebanyakan artikel yang judulnya menarik menurut saya, dikumpulin di 'Likes' untuk dibaca kalau lagi senggang. Nyatanya ya nggak dibaca-baca sampai Jumat kemarin hahaha. Dalam rangka merampingkan angka liked tweets (yang buat saya pribadi penting karena saya nggak suka 'Likes' kebanyakan soalnya nanti twit yang beneran penting banget pasti kekubur), saya mulai baca satu per satu twit yang pernah saya like itu. Supaya isi artikel nggak menguap, maka saya tulis ulang di blog ini hehehe. Topiknya campur-campur seperti yang ada di judul postingan ini. Cus~~~ Traveling Masa Kini menurut Trinity Trinity adalah travel writer perempuan dari Indonesia. Buku-bukunya pernah saya review di postingan-postingan ini: [Books] Quick Review The Naked Traveler 1-4 [Books] My Opinion about The Naked Traveler 1 YEAR Round-the-World-Trip

Sierra Burgess is A Loser: Terlalu Manis untuk Disinisin

Hulaaa! Hari ini saya mau bahas tentang sebuah film remaja dari Netflix yang judulnya sudah tertera di judul postingan ini. Tumben nulis satu film di satu postingan, biasanya beberapa film dirapel jadi satu? Hehehe lagi rajin. Postingan ini boleh dibilang sebagai review, tentunya review level recehan. Review sungguhan biarlah menjadi tugas para kritikus film di berbagai website bereputasi. Sebenarnya nggak ada hal baru yang diangkat di film ini. Topiknya masih tentang krisis percaya diri remaja, geng-gengan di sekolah, dan cinta monyet ala anak SMA. Buat yang sudah melewati masa-masa itu pasti nggak akan asing dengan hal-hal tersebut. Ternyata remaja dulu dan sekarang ya kurang lebih sama aja masalah yang dihadapi. Sierra Burgess seorang anak SMA yang tidak populer (and she dgaf about it) , cerdas, menjadi anak emas di pelajaran bahasa karena keindahan puisi karyanya, dan sesungguhnya sedang berada di dalam perang melawan ketidakpedean di dalam benaknya. Berbeda dengan Veronica seorang