Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Hampir Hilang ke Bandung

Cerita berawal dari panggilan tes tulis sebuah bank di Surabaya. Waktu itu cuma saya saja yang dipanggil, teman-teman saya enggak ada yang dipanggil soalnya mereka enggak daftar dan enggak tahu kalau bank itu ada lowongan kerja. Tempat tes adalah Unair, saya yang belum pernah sama sekali ke sana bingung mau menginap dimana kalau nanti sudah sampai di Surabaya. Saya memutar otak supaya dapat tempat menginap gratis dan dapat guide untuk memberi tahu lokasi tes tulis. Saya menghubungi teman saya yang adiknya kuliah di Unesa, katanya kalau dari sana ke Unair naik motor makan waktu satu jam. Hemm... saya nggak mungkin ke Surabaya bawa motor, naik aja berat apalagi bawa ya, hehehe. Oke, adik teman saya ini tereliminasi. Saya ingat ada satu teman SMA saya yang kuliah di Unair, semoga dia belum lulus, batin saya waktu itu. Agak jahat ya tapi ya masuk akal juga karena kuliahnya di farmasi. Kalau kuliah di jurusan yang ada hubungannya sama kesehatan-kesehatan gitu biasanya lama kan, paling cepat 5 tahun ya, hehehe *sok tahu*


Benar dugaan saya, teman saya itu lagi ambil kuliah profesi dan masih ngekos di sekitar Unair. Akhirnya setelah beberapa diskusi via sms tercapailah kata sepakat. Wohoo... akhirnya dapat juga tempat menginap gratis. Setelah urusan penginapan selesai, saya segera mengurus berkas-berkas persyaratan tes, mulai dari formulir-formulir yang harus diunduh dari website resmi bank, surat keterangan bebas narkoba dari rumah sakit, sampai SKCK dari kepolisian yang ngurusnya sangat menghabiskan waktu, tenaga, dan juga bensin (maklum tempat ngurusnya jauh dari rumah). Dan yang paling penting adalah tiket kereta api ke Surabaya. Karena saya tidak pernah ke stasiun kereta api sebelumnya jadi saya mengajak teman saya yang sudah punya pengalaman masuk ke stasiun dan membeli tiketnya.

Beginilah suasana Stasiun Kota Malang waktu saya antre beli tiket kereta Malang-Surabaya

Hari yang dinanti-nanti pun datang, saya segera packing barang-barang yang harus saya bawa ke Surabaya, perlengkapan mandi, pakaian ganti, pakaian tes, make up, laptop, dan berkas-berkas tes pastinya (bahaya kalau sampai ini ketinggalan!). Saya enggak mau bawa banyak tas, cukup satu tas saja supaya praktis dan tidak seperti orang mau pindah rumah padahal cuma mau menginap dua hari di Surabaya. Jadilah tas punggung saya menggembung dengan tidak manusiawi, pokoknya gedean tas e timbang wong e.

Jam 12 siang saya sudah sampai di stasiun diantar oleh sepupu saya, begitu Mas Petugas di pintu masuk teriak “Surabaya... Surabaya” saya langsung masuk menunjukkan tiket dan cipika-cipiki dengan sepupu saya. “Jalur 3 ya,” gitu kata masnya. Saya yang 23 tahun tidak pernah masuk stasiun langsung masuk dengan pede-nya, sepi sekali di dalam hanya ada seorang mbak dan ibunya yang berjalan di depan saya. Mbak itu ternyata juga enggak tahu dimana gerbong yang akan dinaikinya, dia tanya ke mas yang lagi ngepel gerbong sedangkan saya tanya ke bapak yang lagi baca koran sendirian di tempat duduk. Setelah dapat petunjuk saya langsung masuk ke gerbong 3 dan mencari-cari kursi saya. Akhirnya saya menemukan kursi yang selama kurang lebih 3 jam akan saya siksa dengan tulang bokong saya dalam perjalanan saya ke Surabaya, saya langsung duduk dan memangku tas saya yang segede gaban itu karena ibu saya bilang tasnya jangan ditaruh di atas, dipangku aja. “Oo begini to rupa stasiun itu, begini to dalamnya kereta api itu,” batin saya ndeso. Setengah jam lebih saya duduk manis anteng di dalam kereta sambil memperhatikan orang-orang yang masuk ke dalam kereta. Saya melihat jam tangan, huh dasar orang Indonesia selalu ngaret, jadwal keberangkatan keretanya 12.30 ini sudah 12.45! Tiba-tiba perasaan enggak enak muncul, kok yang naik kereta ini pada ngomong pakai bahasa Sunda ya? Hemm jangan-jangan... “Pak ini keretanya bukan ke Surabaya?” tanya saya ke seorang bapak yang sedang memangku cucunya yang beberapa detik lalu bilang “Bentar lagi pulang ke Bandung ya, Le.” Bapak itu tampak kebingungan, “Lho ya bukan Mbak.” Astagaaa saya salah naik kereta! Huwaaa... Di menit-menit menjelang keretanya berangkat, tidak peduli orang-orang yang sedang memandang saya kasihan, tidak peduli tas saya yang berat dan segede gaban yang harus saya bawa keluar, saya langsung lari keluar kereta sebelum keretanya berangkat dan menurunkan saya entah di stasiun mana. Saya gemetaran dan menelpon ibu saya agar sepupu saya kembali menjemput saya pulang. Dan bisa ditebak saya menjadi bahan tertawaan di rumah :(

Nah ini foto yang sempat saya abadikan waktu di dalam kereta (jurusan Bandung)

Pesan moral dari cerita saya adalah jangan nekat pergi naik kereta sendirian kalau tidak pernah naik kereta sama sekali, dan usut punya usut ternyata bapak saya tidak setuju kalau saya ikut tes yang ada kebijakan menyerahkan ijasah asli. Ah, restu orangtua memang yang paling utama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashton Kutcher's Best Movies

Berawal dari nonton film 'No Strings Attached'. Saya kemudian cari informasi film-film apa saja yang aktor utamanya Ashton Kutcher. Kenapa Ashton Kutcher? Because of that damn good looking face, what else?  😆 Ketemulah enam film. Dua di antaranya saya nggak terlalu suka, yaitu 'Dude, Where's My Car' (2000) dan 'What Happen in Vegas' (2008). 'Dude, Where's My Car'  bergenre komedi. Mungkin di tahun film itu rilis becandaan di dalamnya tergolong kocak dan banyak yang suka. Tapi kalau ditonton sekarang, film itu bego banget. Dua orang pemuda yang semalaman habis pesta sampai mabok di rumah pacarnya, seharian mencari mobil yang lupa diparkir dimana. Seharian itu mereka bertemu dengan orang yang aneh-aneh. Kalau bukan karena Ashton yang main, saya nggak mau nonton sampai selesai. Film kedua, 'What Happen in Vegas', lawan mainnya Cameron Diaz. Genre romantic comedy . Ceritanya sederhana dengan ending yang bisa ditebak. Dua orang yang sama-sama

3 Signoras in 'Signora Pasta Malang'

Hulaaa!!  H-1 sebelum puasa kemarin, saya dan dua orang kolega (halah) mendadak pingin makan makanan enak. Karena saya akhir-akhir ini lagi suka banget eksplor makanan negara lain, saya ngajak makan makanan Italia. Teman saya nemu satu cafe ala Italia yang oke, namanya 'Signora Pasta Malang'. Sedangkan satunya lagi a.k.a senior kami berdua, ngikut aja maunya remaja-remaja gemes kayak kami ini. 'Signora Pasta Malang' terletak di Jl. Lasem No. 7 Oro-oro Dowo Kota Malang, dan masih baru banget dibuka di kota Malang (tanggal 14 April 2018). 'Signora Pasta Malang' adalah cabang dari 'Signora Pasta'. 'Signora Pasta' dibangun pada tahun 2011 oleh seorang Italian chef bernama Signore Pino dan istrinya Maria. Tempatnya homey banget, bersih, nyaman, rapi, dan memanjakan mata. Dinding cafe ini didekorasi dengan lukisan-lukisan khas Italia, botol-botol wine , foto-foto dokumentasi pemilik cafe , dan kliping surat kabar yang memberitakan tentang 'Sig

Meteor Garden 2018: Versi Imut Meteor Garden 2001

Mari mulai dengan bernostalgia. Kenal 'Meteor Garden' Taiwan umur berapa? Kelas berapa? Kalau saya kelas lima SD wkwk. Itu pun 'Meteor Garden II'. Tau ada drama itu dari teman sekelas. Dia pindahan dari luar kota. Punya kakak cewek. Hmmm...nggak heran bisa tau ada drama percintaan yang tayang jam 9 malam. Saking cintanya dia sama 'Meteor Garden', tempat pensilnya ditulisin nama-nama F4 pakai tipe-x. Jangan tanya nulisnya bener apa nggak: Vanness Wu jadi Venes Zu, Jerry Yan jadi Zeri Yen. HAHAHAHAHA. Sebagai bocah bau kencur yang hidup di jaman dimana wartel lebih menjamur dibanding warnet, beli majalah harus keluar ke kecamatan dulu, dan punyanya kakak laki yang doyannya nonton balap mobil, informasi dari teman tersebut sangat berfaedah sekali. Dear my friend, kalau kamu baca ini, percayalah meskipun aku menertawai kealayanmu dulu, aku lebih alay  aku sungguh sangat berterima kasih karena dirimu telah membuka wawasanku. Singkat cerita, saya jatuh cinta juga sam