Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Yuk Healing ke Kebun Raya Purwodadi

Healing adalah istilah orang Korea untuk menjernihkan pikiran dengan melakukan aktivitas yang disukai, salah satunya pergi berwisata alam (atau main gitar sama orang yang disukai pft #Y pft). Awal Juni kemarin saya dan seorang teman saya pergi ke Kebun Raya Purwodadi (KRP) untuk healing, hehehe. Tiket masuk ke KRP murah banget yaitu Rp. 6.000,00 per orang ditambah Rp. 1.000,00 untuk sumbangan PMI.

FYI meskipun KRP enggak terlalu jauh dengan rumah saya, ini adalah kunjungan kedua saya. Kunjungan pertama waktu study tour SMP di tahun 2007. Tujuan utama saya adalah taman anggrek yang katanya paling bagus di KRP. Begitu masuk KRP saya langsung menyeret teman saya ke arah taman anggrek. Letaknya agak jauh dari pintu masuk dan waktu kami tiba di taman yang dimaksud sesuai petunjuk arah (pengelola KRP perlu memperhatikan papan penunjuk arah, soalnya minim banget apalagi di area hutan) taman anggreknya TUTUP T_____T Mungkin karena waktu itu hari Sabtu kali ya jadi pegawai yang jaga taman anggreknya libur. Atau mungkin juga taman anggrek hanya dibuka untuk pengunjung yang mengantongi ijin, mengingat anggrek merupakan tanaman mahal.


Jalan menuju taman anggrek Kebun Raya Purwodadi

Yaudah lanjut jalan menikmati hutan KRP. Enak banget lho jalan-jalan disana, sepi enggak banyak orang. Malah waktu itu cuma saya dan teman saya itu aja yang jalan-jalan menikmati udara segar hutan. Suara serangga-serangga khas musim kemarau jelas banget di telinga. Sinar matahari pagi yang hangat dengan indahnya menerobos kanopi-kanopi pohon. Haduh pokoknya begitu disana saya langsung lupa kalo KRP ini letaknya di pinggir jalan utama Surabaya-Malang yang rame kebut-kebutan dan penuh asap kendaraan bermotor.

Morning sun~


Pohon yang seluruh batangnya ketutup sama duri :O Saya cari tau namanya tapi enggak nemu, enggak ada label nama di pohonnya.

Bunga dari pohon Cascabela thevetia (L.) Lippoid. Cantik ya tapi beracun kata Wikipedia :( Kegunaannya untuk biological pest control karena mengandung antifungal and antibacterial :)

Akar papan atau akar banir

Oh iya disana kayaknya bisa sewa sepeda tapi saya kurang tau berapa harga dan durasi sewanya. Soalnya saya dan teman saya lebih milih jalan kaki biar foto-fotonya banyak, hahaha.

If you spot a human, she is my friend. Yes, only two of us there!

Tanaman pisangnya ada di tengah-tengah hutan

Gazebo di depan kebun pisang. Sepi banget kan enggak ada orang~

Lanjut ke tanam bugenvil, jalan menuju kesana bagus banget kayak di luar negeri. Sayangnya waktu itu ada yang lagi foto pre-wed, yaudah enggak bisa bebas foto-foto deh.


I was blended so well with trees' color

Masuk area hutan-hutan lagi, dikit-dikit istirahat soalnya kaki kami pada lecet kena sepatu lol. Mending pake sandal deh kalo mau jalan-jalan disana.

Sampe di taman kaktus, penataan tamannya bagus terus kaktusnya banyak. YAIYAAA NAMANYA JUGA TAMAN KAKTUS *dijitak* Macem-macem tanaman kaktus dan sukulen ada di sana, sayangnya enggak ada label nama ilmiahnya. At least dikasih label lah ya meskipun orang awam kayak saya bakal lupa namanya kalo udah pulang XD



Terus ada kolam yang permukaannya ijooo banget tertutup tanaman air. Tapi enggak bikin jijik kok.



KRP punya banyak kolam loh ternyata, kolam yang ditumbuhi teratai dan berbagai tanaman air lainnya maksud saya. Ada beberapa kolam yang udah kering, untungnya masih ada tanaman air yang tumbuh jadi ya enggak jelek-jelek banget jatuhnya XD



Bunga Saraca declinata (Jack.) Miq. (Caes.) di deket kolam teratai

Hari udah makin siang, kaki udah gempor dan lecet-lecet, laper dan haus juga udah melanda. Istirahat sebentar di batu-batu lucu mirip makaron ini sebelum pulang :3


Orang Indonesia terkenal kurang banget kesadarannya terhadap kebersihan tempat wisata *sigh* Banyak sampah berserakan :(


Enggak enak ya mau mengakhiri postingan malah ngomongin sampah. Tapi beneran lho enggak rugi ke Kebun Raya Purwodadi, meskipun capek keliling tapi udara sama pemandangan hutan bener-bener worth it banget. Recommended untuk yang mau healing kayak saya dan teman saya, males kan berlibur tapi tempat liburannya rame banyak orang? :D


See you on my next post <3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Liked Tweets #1: Traveling, Health, Family, and Ray

cr: mohammad_hassan on Pixabay.com Jumat kemarin saya nggak sengaja lihat angka twit-twit yang pernah saya like dan kaget dong angkanya 400 lebih. Isinya kebanyakan artikel yang judulnya menarik menurut saya, dikumpulin di 'Likes' untuk dibaca kalau lagi senggang. Nyatanya ya nggak dibaca-baca sampai Jumat kemarin hahaha. Dalam rangka merampingkan angka liked tweets (yang buat saya pribadi penting karena saya nggak suka 'Likes' kebanyakan soalnya nanti twit yang beneran penting banget pasti kekubur), saya mulai baca satu per satu twit yang pernah saya like itu. Supaya isi artikel nggak menguap, maka saya tulis ulang di blog ini hehehe. Topiknya campur-campur seperti yang ada di judul postingan ini. Cus~~~ Traveling Masa Kini menurut Trinity Trinity adalah travel writer perempuan dari Indonesia. Buku-bukunya pernah saya review di postingan-postingan ini: [Books] Quick Review The Naked Traveler 1-4 [Books] My Opinion about The Naked Traveler 1 YEAR Round-the-World-Trip

Sierra Burgess is A Loser: Terlalu Manis untuk Disinisin

Hulaaa! Hari ini saya mau bahas tentang sebuah film remaja dari Netflix yang judulnya sudah tertera di judul postingan ini. Tumben nulis satu film di satu postingan, biasanya beberapa film dirapel jadi satu? Hehehe lagi rajin. Postingan ini boleh dibilang sebagai review, tentunya review level recehan. Review sungguhan biarlah menjadi tugas para kritikus film di berbagai website bereputasi. Sebenarnya nggak ada hal baru yang diangkat di film ini. Topiknya masih tentang krisis percaya diri remaja, geng-gengan di sekolah, dan cinta monyet ala anak SMA. Buat yang sudah melewati masa-masa itu pasti nggak akan asing dengan hal-hal tersebut. Ternyata remaja dulu dan sekarang ya kurang lebih sama aja masalah yang dihadapi. Sierra Burgess seorang anak SMA yang tidak populer (and she dgaf about it) , cerdas, menjadi anak emas di pelajaran bahasa karena keindahan puisi karyanya, dan sesungguhnya sedang berada di dalam perang melawan ketidakpedean di dalam benaknya. Berbeda dengan Veronica seorang