Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Bullying at Work Place

Jadi ceritanya kemarin pergi ke salah satu department store terus waktu milih-milih baju saya lihat ada seorang SPG yang nyindir salah satu temannya sesama SPG. Temannya ini lewat di depan dia di saat ada trainee SPG lagi nyapu lantai di depan dia juga. Dia tiba-tiba nyindir "Permisiii...duh mbok ya basa-basi gitu lho". Temannya yang lewat tadi terus melenggang, trainee SPG yang lagi nyapu tadi senyum ke dia-yang-nyindir-temannya-tadi. Saya kira becanda kan. Ternyata serius. Dia-yang-nyindir-temannya-tadi lalu mendatangi teman SPG-nya yang lain. DAN DIA MASIH BAHAS-BAHAS MASALAH TADI.

Well, saya hanya tau kejadian singkat itu tanpa tau ada masalah apa di antara SPG-SPG itu. Mungkin kejadian tadi belum termasuk kategori bullying. Tapi cukup mengganggu seandainya saya ada di posisi yang disindir dan dirasani.


cr: owner

Kata ibu saya hal kayak gitu udah biasa banget terjadi di dunia kerja. Dan memang iya. Saya pernah mengalaminya dulu sebelum kerja di tempat sekarang. Sebagai anak baru yang belum tau apa-apa tentang tugas dan tanggung jawab posisi pekerjaan, saya dapat senior pembimbing yang kerjanya bagus tapi sosialnya ke anak baru sama sekali enggak bagus (menurut saya). Anak baru yang baru lulus kuliah dan belum pernah kerja di kantor, kerjanya kalah cepet dong sama yang kerja-sambil-kuliah-S1-sabtu-minggu-dan-sudah-berpengalaman-selama-dua-tahun. Hal kayak begitu udah jadi bahan pergunjingan dia dengan teman-temannya (pernah juga menggunjing saya di samping saya sendiri, ya mungkin prinsipnya enggak mau menggunjing orang di belakang kali ya makanya dia bergunjing di samping yang digunjing -_____- ).

Beruntung ada anak baru juga jadi kalo istirahat kami selalu berdua. Makan siang kalo ada kami pun pembicaraan senior dan teman-temannya agak ditahan-tahan, kadang malah diem-dieman. Udah berusaha akrab tapi pembicaraan enggak ada umpan balik dari mereka, yaudah. Kerjaan juga enggak pernah kelar karena adaaa terus, numpuuuk terus. Perasaan sodara saya yang sama-sama kerja kantoran enggak begini-begini amat. Sodara saya kalo berangkat kerja enggak pernah nangis, pulang kerja juga enggak pernah nangis, enggak kayak saya deh pokoknya.

cr: owner

Kalo selalu berlindung di bawah alasan "hal kayak begitu sudah biasa terjadi di dunia kerja" kapan majunya sumber daya manusia Indonesia? Kalo takut tersaingi anak baru ya jangan pake cara bullying, tunjukkan dong kalo memang punya kualitas kerja yang bagus. Bersaing secara sehat walaupun sulit bukan berarti tidak bisa dilakukan, when there is a will there is a way. Bullying sama anak baru atau sesama rekan kerja cuma merusak tali silaturahmi aja, padahal Rasulullah bersabda menyambung tali silatutahmi bisa melancarkan rezeki :)

#selfreminder

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Liked Tweets #1: Traveling, Health, Family, and Ray

cr: mohammad_hassan on Pixabay.com Jumat kemarin saya nggak sengaja lihat angka twit-twit yang pernah saya like dan kaget dong angkanya 400 lebih. Isinya kebanyakan artikel yang judulnya menarik menurut saya, dikumpulin di 'Likes' untuk dibaca kalau lagi senggang. Nyatanya ya nggak dibaca-baca sampai Jumat kemarin hahaha. Dalam rangka merampingkan angka liked tweets (yang buat saya pribadi penting karena saya nggak suka 'Likes' kebanyakan soalnya nanti twit yang beneran penting banget pasti kekubur), saya mulai baca satu per satu twit yang pernah saya like itu. Supaya isi artikel nggak menguap, maka saya tulis ulang di blog ini hehehe. Topiknya campur-campur seperti yang ada di judul postingan ini. Cus~~~ Traveling Masa Kini menurut Trinity Trinity adalah travel writer perempuan dari Indonesia. Buku-bukunya pernah saya review di postingan-postingan ini: [Books] Quick Review The Naked Traveler 1-4 [Books] My Opinion about The Naked Traveler 1 YEAR Round-the-World-Trip

Sierra Burgess is A Loser: Terlalu Manis untuk Disinisin

Hulaaa! Hari ini saya mau bahas tentang sebuah film remaja dari Netflix yang judulnya sudah tertera di judul postingan ini. Tumben nulis satu film di satu postingan, biasanya beberapa film dirapel jadi satu? Hehehe lagi rajin. Postingan ini boleh dibilang sebagai review, tentunya review level recehan. Review sungguhan biarlah menjadi tugas para kritikus film di berbagai website bereputasi. Sebenarnya nggak ada hal baru yang diangkat di film ini. Topiknya masih tentang krisis percaya diri remaja, geng-gengan di sekolah, dan cinta monyet ala anak SMA. Buat yang sudah melewati masa-masa itu pasti nggak akan asing dengan hal-hal tersebut. Ternyata remaja dulu dan sekarang ya kurang lebih sama aja masalah yang dihadapi. Sierra Burgess seorang anak SMA yang tidak populer (and she dgaf about it) , cerdas, menjadi anak emas di pelajaran bahasa karena keindahan puisi karyanya, dan sesungguhnya sedang berada di dalam perang melawan ketidakpedean di dalam benaknya. Berbeda dengan Veronica seorang