Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir ...

A Free Escape: Pantai Papuma

Saya selalu suka pantai. Kalo disuruh pilih gunung atau pantai, saya nggak akan ragu pilih pantai. Bukannya saya nggak mau diajak susah karena ogah naik gunung, masalahnya kalo mau buang air di gunung kan susah. Saya agak bawel kalo masalah buang air. Saya pernah nanya ke teman saya yang hobi naik gunung tentang apa enaknya naik gunung. Jawabannya naik gunung itu nggak enak, mau makan susah, bawa-bawa ransel besar, tapi begitu sampai di puncak rasanya puas banget. Oke tergantung selera masing-masing sih ya. Kalo ngejar rasa puas, saya pun puas ketika sampai di pantai setelah perjalanan sekian dan sekian kilometer terkungkung berdesak-desakan di dalam mobil atau kepanasan naik sepeda motor. Hamparan pasir pantai yang kadang halus kadang kasar, suara deburan ombak yang menghantam bibir pantai, matahari yang sinarnya waw banget di tengah hari bolong, lautan biru yang tak bertepi namun membentuk garis horizon lurus sempurna, angin sepoi2 khas pantai yang membelai sekujur tubuh. Ah...indahnya pantai. Mungkin kepuasan itu sama dengan kepuasan mencapai puncak bagi seorang pendaki gunung. Mungkin lho ya. Nggak pernah naik gunung juga. Kok sotoy. Wkwk.



Liburan tahun baru kemarin saya pergi ke pantai Goa Cina di Malang Selatan. Tapi nggak akan saya ceritakan di postingan ini, masih nyusun tulisan dulu. Yang akan saya ceritakan disini tentang kunjungan saya ke pantai Papuma di Jember, Jawa Timur, pada bulan Mei 2015.

Kesan saya begitu sampai di pantai Papuma: BIRU BANGET YA ALLAH AIRNYA BAGUS BANGET MAU NANGIS. Ya, pantai Papuma adalah pantai berair terbiru yang pernah saya lihat. Maklum saya cuma pernah ke pantai Balekambang, Parangtritis, Bajulmati, dan Kenjeran. HAHAHAHAHA.








Angin di pantai Papuma waktu saya ke sana kenceng banget jadinya nggak kerasa panas meskipun lagi tengah hari. Jalanan, mushola, penginapan, pepohonan, tempat makan dan toilet disana menurut saya sudah lumayan tertata rapi. karena sudah lama jadi objek wisata kali ya. Peta wilayahnya juga ada, besar banget di salah satu gazebo. Terus ada klenteng Cina juga yang sayangnya saya lupa nyamperin. -_____-

Video kiriman Endah Apriliani (@endahapril) pada

Saya sebenernya nggak sengaja naik ke salah satu bukit disana. Begitu sampai di atas bukitnya, WUIHHH...SUBHANALLAH. Birunya laut terhampar tanpa halangan mengelilingi sebuah batu besar yang jadi landmark pantai Papuma. Pokoknya makin asfgrbdkfbaldghbs view-nya. Capeknya naik tangga bukit, terbayar begitu nyampe atas. Bukitnya sendiri asri karena banyak pohon dan tanaman berdaun lainnya, tangga-tangganya sudah didesain untuk kemudahan pengunjung. Rugi kalo ke pantai Papuma tapi nggak naik ke bukitnya.

Tangga naik bukit

Jalan setapak di dalam bukit

Tangga menuju puncak bukit

Pemandangan dari tengah bukit

Landmark pantai Papuma






Kalo diajak dan dibayarin lagi ke pantai Papuma saya nggak akan nolak, hehehe. :p


Sampai jumpa di cerita jalan-jalan selanjutnya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashton Kutcher's Best Movies

Berawal dari nonton film 'No Strings Attached'. Saya kemudian cari informasi film-film apa saja yang aktor utamanya Ashton Kutcher. Kenapa Ashton Kutcher? Because of that damn good looking face, what else?  😆 Ketemulah enam film. Dua di antaranya saya nggak terlalu suka, yaitu 'Dude, Where's My Car' (2000) dan 'What Happen in Vegas' (2008). 'Dude, Where's My Car'  bergenre komedi. Mungkin di tahun film itu rilis becandaan di dalamnya tergolong kocak dan banyak yang suka. Tapi kalau ditonton sekarang, film itu bego banget. Dua orang pemuda yang semalaman habis pesta sampai mabok di rumah pacarnya, seharian mencari mobil yang lupa diparkir dimana. Seharian itu mereka bertemu dengan orang yang aneh-aneh. Kalau bukan karena Ashton yang main, saya nggak mau nonton sampai selesai. Film kedua, 'What Happen in Vegas', lawan mainnya Cameron Diaz. Genre romantic comedy . Ceritanya sederhana dengan ending yang bisa ditebak. Dua orang yang sama-sama...

Main ke Candi Singosari dan Candi Sumberawan

Nggak afdol rasanya kalo udah pernah ke Candi Borobudur dan Prambanan tapi belum pernah ke Candi Singosari dan Sumberawan. Kedua candi tersebut notabene terletak di Kecamatan Singosari, kecamatan yang hampir seperempat abad ini saya tinggali. Candi Singosari dan Sumberawan memang tidak semegah dan sebesar Candi Borobudur maupun Prambanan. Jauh buanget kalo ukurannya yang dibandingkan. Mungkin karena itulah saya dulu nggak pernah punya niatan untuk berkunjung ke Candi Singosari dan Sumberawan. *jahat* *padahal kalo disuruh bikin candi sendiri nggak bisa* Candi Singosari Candi Singosari terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Letaknya di tepi jalan dan dikelilingi rumah-rumah penduduk. Candi Singosari dibangun pada masa Kerajaan Singosari (1222-1292 M) dan termasuk ke dalam jenis candi Hindu-Budha. Fungsi Candi Singosari adalah sebagai candi pendharmaan. Sampai saat ini, masih ada yang meletakkan dupa dan sesaji di dalam candi. Candi Singosari dip...

Meteor Garden 2018: Versi Imut Meteor Garden 2001

Mari mulai dengan bernostalgia. Kenal 'Meteor Garden' Taiwan umur berapa? Kelas berapa? Kalau saya kelas lima SD wkwk. Itu pun 'Meteor Garden II'. Tau ada drama itu dari teman sekelas. Dia pindahan dari luar kota. Punya kakak cewek. Hmmm...nggak heran bisa tau ada drama percintaan yang tayang jam 9 malam. Saking cintanya dia sama 'Meteor Garden', tempat pensilnya ditulisin nama-nama F4 pakai tipe-x. Jangan tanya nulisnya bener apa nggak: Vanness Wu jadi Venes Zu, Jerry Yan jadi Zeri Yen. HAHAHAHAHA. Sebagai bocah bau kencur yang hidup di jaman dimana wartel lebih menjamur dibanding warnet, beli majalah harus keluar ke kecamatan dulu, dan punyanya kakak laki yang doyannya nonton balap mobil, informasi dari teman tersebut sangat berfaedah sekali. Dear my friend, kalau kamu baca ini, percayalah meskipun aku menertawai kealayanmu dulu, aku lebih alay  aku sungguh sangat berterima kasih karena dirimu telah membuka wawasanku. Singkat cerita, saya jatuh cinta juga sam...