Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Menanti Sunset di Pantai Goa Cina

Jalan-jalan sekeluarga memang mengasyikkan. Nggak perlu nyetir sendiri karena ada kakak, tinggal duduk di bangku penumpang sambil becanda gajelas sama sodara terus ngemil kalo laper, cemilan pun udah disiapin sama ibuk dari pagi sebelum berangkat. Makan siang udah disiapin juga, tiket masuk tempat wisata dibayarin, nikmat mana yang kamu dustakan? Hehehehe.

Kekurangannya cuma satu: berangkatnya agak siang. Jam 08.15 WIB baru berangkat dari rumah menuju pantai Goa Cina di Bajulmati, Malang Selatan. Bapak saya pingin tau pantai Goa Cina kayak apa.


Mobil berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Saya dan sodara saya sibuk ngomentarin kemacetan menuju ke arah Batu. Hari itu hari Sabtu tanggal 2 Januari 2016, masih dalam rangka liburan tahun baru. Batu jadi serbuan turis luar kota. Saya yang orang Malang sih nanti aja ke Batu kalo udah bukan liburan panjang biar nggak rame-rame banget. :p

Begitu udah masuk ke wilayah Malang Selatan saya mulai panik karena agak macet dan banyak sepeda motor yang nyalip mobil kami. Kelihatannya mereka punya tujuan yang sama. Bener aja pantai Goa Cina rame banget! Dhuhur baru nyampe sana.



Setelah sampe, shalat dulu terus makan siang. Saya bersyukur karena dapat toilet dan tempat shalat yang bersih. Toilet air tawar dan tempat shalat banyak tersedia disana, ada masjid juga. Meskipun tulisannya air tawar, tetep aja airnya ada asin-asinnya gitu pas dipake kumur, wkwkwkwk. Namanya juga deket pantai.

Kami sekeluarga bawa makanan dari rumah karena orang tua saya khawatir makan daging babi di sana. Bapak saya pernah bolak-balik kerja di Sitiarjo (pantai Goa Cina masuk dalam kawasan ini) dan ada masyarakat yang mengkonsumsi daging babi. Yasudah nurut aja sama orang tua yang sudah berpengalaman.

Waktu saya kesana, udaranya panas banget dan nggak ada angin sama sekali. Di sekitar area parkir debunya beuhhh...mending menjauh dulu kalo ada mobil yang mau parkir. Terus ada kawasan yang akan dijadikan taman, udah ditata jalannya tapi pohonnya masih kecil-kecil dan banyak yang kering. Objek wisata (lumayan) baru, maklum.

Ternyata pantai Goa Cina jadi satu kawasan dengan pantai Watu Leter, jaraknya kurang lebih 200 meter aja. Pantai Goa Cina ombaknya besar dan ganas, sedangkan pantai Watu Leter ombaknya aman.

Wohooo sekali pergi, dua objek wisata dikunjungi. :D

Sebenernya saya agak nggak puas menikmati lautnya karena udara yang luar biasa panas, meskipun agak sejuk pas deket ke lautnya karena kena cipratan ombak. Saya nggak nyangka kalo bakal senggaknyaman itu memandang pemandangan pantai di bawah terik matahari siang bolong, selama ini saya selalu menikmati pantai di pagi hari menjelang siang. Daripada rugi mending lanjut sampe sore dan menikmati sunset. ;) Seumur hidup ya baru pertama kali ini saya menyaksikan matahari tenggelam di pantai, hehehe kasian ya.

Jam 17.10 WIB saya dan sodara saya sudah stand by duduk kece di atas pasir sambil sesekali memotret langit dan laut. Habis gitu cek-cek galeri melihat hasil foto-foto sebelumnya, sorting awal menentukan foto mana yang bakal diupload di instagram, wkwkwkwk, teteup sosmed nomor satu.

Maapkeun kaki buluk

Perlahan-lahan matahari semakin tergelincir ke arah barat, memancarkan semburat orange dan kuning di langit yang masih menyisakan warna biru dan awan-awan putih. Meskipun nggak berhasil melihat matahari menghilang di balik garis horizon samudera karena terhalangi awan, saya sungguh menikmati setiap menitnya.




Bersamaan dengan matahari yang tenggelam dengan sempurna, adzan maghrib berkumandang dan bapak saya sudah memanggil-manggil kedua anaknya yang terlalu asik sendiri nonton sunset untuk pulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashton Kutcher's Best Movies

Berawal dari nonton film 'No Strings Attached'. Saya kemudian cari informasi film-film apa saja yang aktor utamanya Ashton Kutcher. Kenapa Ashton Kutcher? Because of that damn good looking face, what else?  😆 Ketemulah enam film. Dua di antaranya saya nggak terlalu suka, yaitu 'Dude, Where's My Car' (2000) dan 'What Happen in Vegas' (2008). 'Dude, Where's My Car'  bergenre komedi. Mungkin di tahun film itu rilis becandaan di dalamnya tergolong kocak dan banyak yang suka. Tapi kalau ditonton sekarang, film itu bego banget. Dua orang pemuda yang semalaman habis pesta sampai mabok di rumah pacarnya, seharian mencari mobil yang lupa diparkir dimana. Seharian itu mereka bertemu dengan orang yang aneh-aneh. Kalau bukan karena Ashton yang main, saya nggak mau nonton sampai selesai. Film kedua, 'What Happen in Vegas', lawan mainnya Cameron Diaz. Genre romantic comedy . Ceritanya sederhana dengan ending yang bisa ditebak. Dua orang yang sama-sama

3 Signoras in 'Signora Pasta Malang'

Hulaaa!!  H-1 sebelum puasa kemarin, saya dan dua orang kolega (halah) mendadak pingin makan makanan enak. Karena saya akhir-akhir ini lagi suka banget eksplor makanan negara lain, saya ngajak makan makanan Italia. Teman saya nemu satu cafe ala Italia yang oke, namanya 'Signora Pasta Malang'. Sedangkan satunya lagi a.k.a senior kami berdua, ngikut aja maunya remaja-remaja gemes kayak kami ini. 'Signora Pasta Malang' terletak di Jl. Lasem No. 7 Oro-oro Dowo Kota Malang, dan masih baru banget dibuka di kota Malang (tanggal 14 April 2018). 'Signora Pasta Malang' adalah cabang dari 'Signora Pasta'. 'Signora Pasta' dibangun pada tahun 2011 oleh seorang Italian chef bernama Signore Pino dan istrinya Maria. Tempatnya homey banget, bersih, nyaman, rapi, dan memanjakan mata. Dinding cafe ini didekorasi dengan lukisan-lukisan khas Italia, botol-botol wine , foto-foto dokumentasi pemilik cafe , dan kliping surat kabar yang memberitakan tentang 'Sig

Meteor Garden 2018: Versi Imut Meteor Garden 2001

Mari mulai dengan bernostalgia. Kenal 'Meteor Garden' Taiwan umur berapa? Kelas berapa? Kalau saya kelas lima SD wkwk. Itu pun 'Meteor Garden II'. Tau ada drama itu dari teman sekelas. Dia pindahan dari luar kota. Punya kakak cewek. Hmmm...nggak heran bisa tau ada drama percintaan yang tayang jam 9 malam. Saking cintanya dia sama 'Meteor Garden', tempat pensilnya ditulisin nama-nama F4 pakai tipe-x. Jangan tanya nulisnya bener apa nggak: Vanness Wu jadi Venes Zu, Jerry Yan jadi Zeri Yen. HAHAHAHAHA. Sebagai bocah bau kencur yang hidup di jaman dimana wartel lebih menjamur dibanding warnet, beli majalah harus keluar ke kecamatan dulu, dan punyanya kakak laki yang doyannya nonton balap mobil, informasi dari teman tersebut sangat berfaedah sekali. Dear my friend, kalau kamu baca ini, percayalah meskipun aku menertawai kealayanmu dulu, aku lebih alay  aku sungguh sangat berterima kasih karena dirimu telah membuka wawasanku. Singkat cerita, saya jatuh cinta juga sam