Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir
Thanks to mbak Meriska Putri yang udah sharing pengalaman di Peternakan Kuda Jalibar Batu sehingga saya terpengaruh untuk pergi kesana juga. :D
Akhir-akhir ini saya jadi anak yang gemar pergi-pergi piknik. Belum jauh-jauh sih karena kurang gaul dan waktu yang terbatas juga, prioritas utama saat ini adalah objek wisata di Malang dan Batu. Hari Sabtu yang cerah kemarin (bertepatan dengan HUT Kim Minseok yang ke 26) saya berwisata ke Peternakan Kuda Jalibar (Jalur Lingkar Barat) di Kota Batu, Jawa Timur. Saya ingin tau gimana rupa peternakan kuda (karena cuma peternakan sapi, kambing, dan ayam aja yang saya tau) dan gimana rupa kebun bunga matahari (yes, disana ada kebun bunga matahari). Hell yeah saya anak pertanian yang belum pernah lihat kebun bunga matahari secara langsung. *lihatnya kebun jagung terus masaaaaa*
Sebetulnya nggak ada yang salah dengan arahan jalan di blog mbak Meriska, rambu-rambu juga tersedia, hanya saja karena memang kemampuan navigasi saya yang tengkurap jadinya sempet nyasar gitu deh waktu cari lokasinya. HAHAHAHA.
Mau cerita dari awal nyasar kok ya nggak penting. -_____- Pokoknya dari pintu masuk 'Predator Fun Park', saya lurus ke arah barat dan belok kiri sesuai petunjuk rambu yang mengarahkan ke jalur lingkar barat. *rada ketar-ketir juga karena jalannya naik dan sepi, kiri-kanannya semak dan bambu-bambu tinggi* Lokasi pintu masuk peternakannya ada di kiri jalan. Sebenarnya lewat perumahan Panderman di samping 'Jawa Timur Park 1' bisa, belok-belokannya yang saya nggak hafal. Kalo nekat nulis malah menyesatkan, wkwk.
Harga tiket masuk peternakan kuda ini 25.000 rupiah per orang. Parkir sepeda motor 2.000 rupiah. Kalo mau naik kuda harus bayar 50.000 rupiah per orang per 25 menit (udah dapat helm sama pelindung lutut). Kalo cuma mau foto-foto sama kudanya aja gratis, tinggal nunjukkin tiket masuk ke pawang kuda.
Hal pertama yang menarik perhatian saya jelas kebun bunga matahari yang berada tepat di depan lahan parkir. Bunga-bunga mataharinya lagi banyak yang mekar dan menengadah ke matahari pagi waktu itu. Indah sekali. Warna kuning mahkota bunga, langit biru cerah diselingi awan putih, bukit hijau menjulang di belakang kebun, serta lebah-lebah mungil yang berterbangan di sekeliling bunga berpadu dengan apik.
Lanjut ke lahan peternakan. Ada dua lahan berupa lapangan luas berpagar kayu rendah di sekelilingnya, tempat kuda-kudanya dilepaskan. Ada juga kuda yang lagi merumput di jalan masuk lapangan, aman kok selama kita nggak lari. Tapi ya tetep aja deg-degan waktu lewat di samping kuda yang lagi merumput itu, takut diserang lol. Ke-ge-er-an padahal kudanya nggak peduli ada manusia lewat. Di luar pagar kayu, ada beberapa gazebo kecil untuk duduk-duduk syantiek.
Hanya kuda-kuda betina dan kuda jantan kecil yang dilepas di lapangan. Kuda jantan dewasanya dikandangin. Kalo dilepas dan berbaur jadi satu nanti bisa berantem, kata pawangnya. Kuda-kuda disana rata-rata berumur 17 tahun. Kuda jantan yang di dalam kandang umurnya 24 tahun, yang paling tua dan panjang umur.
Kuda-kuda disana punya nama sendiri-sendiri. Kuda yang foto sama saya namanya Regina. Ada juga yang namanya Ratu Jodha. XD Kudanya masih kecil, warna bulunya cokelat terang dan putih. Terus ada juga kuda betina cokelat terang namanya Subali. Nama Subali cocoknya buat kuda jantan tapi why dipake untuk kuda betina. XD
Ini pengalaman pertama saya foto sama kuda dewasa. Besar ya ternyata kuda itu, hehehe. Nervous tapi super excited banget! Hasrat membelai Regina mengalahkan rasa takut kalo tiba-tiba Regina marah terus aku yang pendek dan kecil ini ditendang. Alhamdulillah ketakutan will always be ketakutan belaka. Regina baik sekali tidak menendang manusia, hanya beberapa kali menggulung saya karena matanya dihinggapi lalat dan belum nyaman disentuh orang asing. Kalo kudanya merasa terganggu sementara kita deket banget di sebelahnya, nggak usah panik, rileks aja, deg-degan boleh yang penting nggak teriak. Nurut aja instruksi pawangnya.
Oh iya, nggak disarankan untuk bawa payung dan balon ke lapangan tempat kuda-kuda dilepas karena kuda disana takut payung dan balon.
Sodara saya juga sempet nanya ke salah satu mas-mas pawang kuda disana tentang kuda pacuan. Kuda betina maupun kuda jantan bisa digunakan sebagai kuda pacuan asal belum pernah kawin. Harus masih perjaka dan perawan karena staminanya masih kuat. Kalo udah pernah kawin katanya staminanya menurun untuk kuda pacuan.
cr: ellloka |
And last but not least, bau peternakan kuda masih enak dibanding bau peternakan kambing atau ayam. Jadi nggak usah takut bau eek kuda endebrei endebrei, foto-foto instagramable pemandangan ciptaan Yang Maha Kuasa dan pengalaman yang akan didapat disana lebih berharga. ;)
See you on my next post!
XO
Komentar
Posting Komentar