Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Ke 'Eco Green Park' (Lagi)


Alasan pergi ke Eco Green Park lagi selain karena nganterin sodara dan nggak mau pulang cepet habis dari Peternakan Kuda Jalibar adalah karena saya pingin main lagi di arena mini outbond. Waktu pertama ke Eco Green Park tahun 2012 dulu sempet main disana tapi cuma sebentar karena keburu hujan deras. Eh nyampe sana arenanya lagi direnovasi. #kamvretmoment Hal-hal kampret sewaktu jalan-jalan emang nggak bisa diprediksi kapan terjadinya (kayak di Omah Kayu tempo hari).

Beda dengan Jatim Park 1 dan Jatim Park 2, Eco Green Park hanya punya sedikit wahana permainan. Eco Green Park lebih menekankan pembelajaran untuk mengenal dan mencintai bumi. Ada satu ruangan khusus (ruangannya besar banget) yang menampilkan macam-macam siklus di bumi, simulasi beberapa bencana alam, macam-macam batuan, dll dkk. Ada juga tur mengenal peradaban manusia dari masa ke masa. Terus banyak juga karya kreatif dari barang-barang bekas.











Di Eco Green Park kita bisa berinteraksi memberi makan langsung ke beberapa hewan, seperti kambing dan beberapa burung. Kandang hewan-hewan disana terletak nggak terlalu jauh dengan jalan pengunjung karena kebanyakan termasuk hewan jinak.




Pernah nonton 'Rio 2'? Burung jenis ini muncul di film animasi tersebut, nggak perlu jauh-jauh ke Brazil untuk lihat versi aslinya :D

Manchurian crane dari Jepang

Koleksi berbagai serangga dan beberapa hewan laut nggak ketinggalan, ada juga disana. Saya nggak tau sih spesiesnya beda apa nggak sama koleksi yang ada di Jatim Park 2 hahaha, maklum daya ingat nggak tajam karena begitu selesai lihat-lihat koleksi langsung lupa nama-nama serangganya. #betapalemahnyamanusia #loaja




Tadi saya sudah menyebutkan ruangan khusus yang menampilkan simulasi beberapa bencana alam. Nah, di atas ruangan itu ada replika candi-candi yang ada di Indonesia. Oh iya lupa, beberapa bencana alam yang ada simulasinya adalah gempa bumi, angin topan, badai salju, dan badai api. Sayanganya dua kali kesana, simulator badai apinya lagi direnovasi. -__________-



Hayo tebak ini replika candi apa? Surprisingly ini replika Candi Borobudur dan Candi Prambanan
._.

Pernah baca berita rumah terbalik di Amerika Serikat akibat badai Sandy nggak? Kalo belum pernah baca (kayak saya) di Eco Green Park ada tiruan rumah tersebut. Bener-bener dibuat terbalik.

Tampilan rumah dari luar

Ruang tamu di dalam rumah terbalik. Atap di lantai, lantai di atap.

Kalo main perasaan nih ya, saya rasa rute perjalanan di Eco Green Park lebih panjang dari rute perjalanan di Jatim Park 1 dan Jatim Park 2. Perasaan aja. Kalo salah ya maklumin yes.

Sebelum pintu keluar, ada pujasera yang menyediakan macam-macam menu makanan dan minuman, ada toko oleh-oleh juga, ada mushola juga. Pas banget habis capek jalan, bisa istirahat makan sama minum dan beli oleh-oleh untuk keluarga di rumah yang ditinggal jalan-jalan. :p

Klik website resmi Eco Green Park disini untuk informasi alamat dan harga tiket masuk.


See you on my next post!

XO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Liked Tweets #1: Traveling, Health, Family, and Ray

cr: mohammad_hassan on Pixabay.com Jumat kemarin saya nggak sengaja lihat angka twit-twit yang pernah saya like dan kaget dong angkanya 400 lebih. Isinya kebanyakan artikel yang judulnya menarik menurut saya, dikumpulin di 'Likes' untuk dibaca kalau lagi senggang. Nyatanya ya nggak dibaca-baca sampai Jumat kemarin hahaha. Dalam rangka merampingkan angka liked tweets (yang buat saya pribadi penting karena saya nggak suka 'Likes' kebanyakan soalnya nanti twit yang beneran penting banget pasti kekubur), saya mulai baca satu per satu twit yang pernah saya like itu. Supaya isi artikel nggak menguap, maka saya tulis ulang di blog ini hehehe. Topiknya campur-campur seperti yang ada di judul postingan ini. Cus~~~ Traveling Masa Kini menurut Trinity Trinity adalah travel writer perempuan dari Indonesia. Buku-bukunya pernah saya review di postingan-postingan ini: [Books] Quick Review The Naked Traveler 1-4 [Books] My Opinion about The Naked Traveler 1 YEAR Round-the-World-Trip

Sierra Burgess is A Loser: Terlalu Manis untuk Disinisin

Hulaaa! Hari ini saya mau bahas tentang sebuah film remaja dari Netflix yang judulnya sudah tertera di judul postingan ini. Tumben nulis satu film di satu postingan, biasanya beberapa film dirapel jadi satu? Hehehe lagi rajin. Postingan ini boleh dibilang sebagai review, tentunya review level recehan. Review sungguhan biarlah menjadi tugas para kritikus film di berbagai website bereputasi. Sebenarnya nggak ada hal baru yang diangkat di film ini. Topiknya masih tentang krisis percaya diri remaja, geng-gengan di sekolah, dan cinta monyet ala anak SMA. Buat yang sudah melewati masa-masa itu pasti nggak akan asing dengan hal-hal tersebut. Ternyata remaja dulu dan sekarang ya kurang lebih sama aja masalah yang dihadapi. Sierra Burgess seorang anak SMA yang tidak populer (and she dgaf about it) , cerdas, menjadi anak emas di pelajaran bahasa karena keindahan puisi karyanya, dan sesungguhnya sedang berada di dalam perang melawan ketidakpedean di dalam benaknya. Berbeda dengan Veronica seorang