Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Jangkrik, Nostalgia Beneran Boss!

[spoiler alert]

source

Sejak mendengar berita film Warkop DKI akan di-remake dengan menampilkan Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian, dan Tora Sudiro sebagai Dono, Kasino, dan Indro berbulan-bulan lalu, saya bertekad harus nonton! Saya fans Warkop DKI dari jaman saya masih pake seragam putih merah. Tiap ada film Warkop DKI yang tayang di TV pukul satu siang saya selalu nonton. Saya dulu suka Kasino karena menurut saya Kasino paling ganteng di antara trio DKI wakakak.

Tapi itu alasan kedua bukan alasan pertama. Alasan pertama saya harus nonton 'Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part: 1' adalah karena pemainnya ganteng-ganteng dan tinggi-tinggi, hahaha aku harus jujur. Plis setelah nonton '99 Cahaya Di Langit Eropa' saya jatuh cinta sama om Abimana. Huhuhu. Sampe nge-ship Abimana-Acha dan buyar karena Abimana ternyata anaknya empat lolol. Se-kudet itu saya sama berita selebritis dalam negeri.



Begitu filmnya tayang beneran di bioskop, saya hampir nggak jadi nonton (padahal pingin banget) karena sodara saya nggak mau nemenin nonton. Terus ada desas-desus yang bilang kalo lawakannya nggak lucu dan maksa, yaudah deh relakan Abimana. Hampiiiiir nyerah eh teman saya nulis review film 'Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part: 1' di blognya (bisa dibaca disini), dan yes dia sukses membuat saya berangkat ke bioskop! Kebetulan senior di kantor juga penasaran filmnya dan ngajak saya nonton, ya cus lah ya~~~

Terhibur, bahagia, sukses nostalgia, dan nggak rugi. Itulah kesan saya setelah nonton 'Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part: 1'. Fix harus nonton Part 2. Yang bilang kalo lawakannya nggak lucu dan maksa pasti nggak pernah nonton versi original Warkop DKI. Cih. :p

source

Hawa nostalgia sudah terasa mulai dari perkenalan tokoh DKI lengkap dengan kesialan masing-masing, Dono selalu jadi yang paling sial (tapi akhirnya jadi yang paling mujur). Kemudian celetukan khas Kasino tentang fisik seseorang, contoh waktu Kasino menertibkan demonstran dan kebetulan ada yang giginya bogang Kasino nyeletuk "gigi bogang lo benerin dulu baru demo" itu bikin saya ngikik lama banget nggak bisa berhenti. XD Lalu ada pesawat terbang yang mundur gara-gara Dono ketinggalan sikat gigi, mengingatkan saya ke film jaman dulu yang Dono ditinggal Madona pulang ke Amerika Serikat.

Best moment dari 'Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part: 1' bagi saya adalah scene setan kredit. Horor di awal, kampret di belakang. Sama-sama manusianya, dikira bukan manusia karena kulitnya hitam legam berbaur dengan kegelapan malam, cuma bibirnya aja yang merah. XDDD Hitamnya luntur pun ke tangan Kasino, "Gila ni anak hitamnya nular". XDDD Semoga nggak dianggap rasis ya.

Masih tentang Kasino, nyanyian kode versi original lebih bagus daripada versi reborn. Bukan dari segi suara tapi dari segi lirik. Nggak tau ya kalo menurut saya lebih jelas kalimat yang dinyanyikan Kasino daripada yang dinyanyikan Vino. Hehehe.

Kemudian scene waktu Dono, Kasino, dan Indro berdiri di halaman depan rumah pakdenya Dono, itu fake kan pemandangannya? Efek digital kan? Rumah megah tradisional khas Jawa mungkin saat ini susah ditemukan di Jakarta. Sayang sih menurut saya. But no problemo, kekurangan ini bagaikan buih di samudera. Bisa diabaikan.

Hmmm apalagi ya.....ooooohhhhh thanks my friend, kak Dewi, yang sudah mereview 'Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part: 1'. Berkat tulisan anda saya akhirnya tau kalo Kasino logatnya logat Kebumen, Dono paling polos di antara mereka bertiga, sindiran politik sudah ada dari jaman baheula di film Warkop DKI, dan saran untuk nggak meninggalkan bangku dulu setelah film selesai karena ada sesuatu yang sayang untuk dilewatkan. :D *tadi ngakunya fans tapi banyak nggak taunya gimana sih*

cr: strobriti.com

Terakhir untuk mengakhiri postingan ini, sebaiknya jangan bawa anak-anak nonton 'Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part: 1', nggak cocok. Baik dari segi obrolan dewasa tentang cewek maupun dari segi pakaian si cewek. ;)

See you on my next post!

XO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashton Kutcher's Best Movies

Berawal dari nonton film 'No Strings Attached'. Saya kemudian cari informasi film-film apa saja yang aktor utamanya Ashton Kutcher. Kenapa Ashton Kutcher? Because of that damn good looking face, what else?  😆 Ketemulah enam film. Dua di antaranya saya nggak terlalu suka, yaitu 'Dude, Where's My Car' (2000) dan 'What Happen in Vegas' (2008). 'Dude, Where's My Car'  bergenre komedi. Mungkin di tahun film itu rilis becandaan di dalamnya tergolong kocak dan banyak yang suka. Tapi kalau ditonton sekarang, film itu bego banget. Dua orang pemuda yang semalaman habis pesta sampai mabok di rumah pacarnya, seharian mencari mobil yang lupa diparkir dimana. Seharian itu mereka bertemu dengan orang yang aneh-aneh. Kalau bukan karena Ashton yang main, saya nggak mau nonton sampai selesai. Film kedua, 'What Happen in Vegas', lawan mainnya Cameron Diaz. Genre romantic comedy . Ceritanya sederhana dengan ending yang bisa ditebak. Dua orang yang sama-sama

3 Signoras in 'Signora Pasta Malang'

Hulaaa!!  H-1 sebelum puasa kemarin, saya dan dua orang kolega (halah) mendadak pingin makan makanan enak. Karena saya akhir-akhir ini lagi suka banget eksplor makanan negara lain, saya ngajak makan makanan Italia. Teman saya nemu satu cafe ala Italia yang oke, namanya 'Signora Pasta Malang'. Sedangkan satunya lagi a.k.a senior kami berdua, ngikut aja maunya remaja-remaja gemes kayak kami ini. 'Signora Pasta Malang' terletak di Jl. Lasem No. 7 Oro-oro Dowo Kota Malang, dan masih baru banget dibuka di kota Malang (tanggal 14 April 2018). 'Signora Pasta Malang' adalah cabang dari 'Signora Pasta'. 'Signora Pasta' dibangun pada tahun 2011 oleh seorang Italian chef bernama Signore Pino dan istrinya Maria. Tempatnya homey banget, bersih, nyaman, rapi, dan memanjakan mata. Dinding cafe ini didekorasi dengan lukisan-lukisan khas Italia, botol-botol wine , foto-foto dokumentasi pemilik cafe , dan kliping surat kabar yang memberitakan tentang 'Sig

Meteor Garden 2018: Versi Imut Meteor Garden 2001

Mari mulai dengan bernostalgia. Kenal 'Meteor Garden' Taiwan umur berapa? Kelas berapa? Kalau saya kelas lima SD wkwk. Itu pun 'Meteor Garden II'. Tau ada drama itu dari teman sekelas. Dia pindahan dari luar kota. Punya kakak cewek. Hmmm...nggak heran bisa tau ada drama percintaan yang tayang jam 9 malam. Saking cintanya dia sama 'Meteor Garden', tempat pensilnya ditulisin nama-nama F4 pakai tipe-x. Jangan tanya nulisnya bener apa nggak: Vanness Wu jadi Venes Zu, Jerry Yan jadi Zeri Yen. HAHAHAHAHA. Sebagai bocah bau kencur yang hidup di jaman dimana wartel lebih menjamur dibanding warnet, beli majalah harus keluar ke kecamatan dulu, dan punyanya kakak laki yang doyannya nonton balap mobil, informasi dari teman tersebut sangat berfaedah sekali. Dear my friend, kalau kamu baca ini, percayalah meskipun aku menertawai kealayanmu dulu, aku lebih alay  aku sungguh sangat berterima kasih karena dirimu telah membuka wawasanku. Singkat cerita, saya jatuh cinta juga sam