Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

A Colorful Day in Jodipan


Ketika negara-negara empat musim di belahan bumi utara memasuki musim gugur di bulan Oktober ini, warna-warni semarak khas musim panas cenderung ditinggalkan. Mereka menggantinya dengan warna-warna yang lebih kalem, hangat, dan sendu seperti coklat, orange, hitam, khaki, dan abu-abu. Untungnya saya tinggal di negara gemah ripah loh jinawi yang hanya punya dua musim dan nggak terlalu mencolok antara keduanya untuk urusan warna. Jadi ya saya pikir sah-sah saja hari ini membuat sebuah postingan yang berwarna-warni. Hehehe.


Tepat tanggal 1 Oktober kemarin saya mengobati rasa penasaran terhadap primadona baru kota Malang, Kampung Warna Jodipan. Atas gagasan mahasiswa-mahasiswi kreatif Universitas Muhammadiyah Malang, kampung ini disulap menjadi kampung warna-warni. Sukses besar menjadikannya magnet penarik perhatian orang-orang penggila foto dan instagram. Idenya keren, orangtua mereka pasti bangga punya anak-anak yang bermanfaat untuk orang banyak.

Ternyata disana ada dua kampung, Kampung Tridi dan Kampung Warna. Sama-sama berwarna-warni, bedanya hanya dimensi gambar pada tembok-temboknya. Kampung Tridi menyajikan gambar-gambar bernuansa tiga dimensi, sedangkan Kampung Warna lebih bermain di gambar dua dimensi.

Kampung Tridi (kiri) dan Kampung Warna (kanan)

Tipikal rumah-rumah yang terletak di bawah jembatan jalan raya, rumah-rumahnya saling berdempetan dan menghasilkan gang-gang kecil yang banyak. Nah, telusuri aja deh gang-gang kecil di Kampung Tridi dan Kampung Warna Jodipan sambil berfoto lucu. Aselik menggoda banget temboknya buat dijadiin background foto. Tiap satu meter jalan rasanya pingin selfie terus. *kalo ini sih lebhay shay*

Well...di tulisan ini saya mengupload beberapa foto sewaktu main-main disana. Karena nggak bisa banyak gaya di depan kamera jadi maklumin ya kalo gaya sama ekspresi muka saya cenderung itu-itu aja. Ehehe. Sebenernya saya gatel banget pingin upload semuanya di instagram tapi nggak jadi soalnya takut followers berkurang karena saya nyepam feed mereka ngahaha. *yelah followers 300 aja sok banget ngomongnnya*

Siap ya?

Satu...

Dua......

Tiga.........

Tembok Cina ala Kampung Tridi

Flower wall my fav!!!

Polkazig(?)

Blue-Pink wall, tembok favorit pengunjung seantero Kampung Warna, banyak banget yang antri untuk foto di tembok ini. Apalagi yang barengan sama cemewewnya.

Luv banget sama pantulan warna ijonya huhu jadi kayak Hulk

RED!
See you on my next post!

XO

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Liked Tweets #1: Traveling, Health, Family, and Ray

cr: mohammad_hassan on Pixabay.com Jumat kemarin saya nggak sengaja lihat angka twit-twit yang pernah saya like dan kaget dong angkanya 400 lebih. Isinya kebanyakan artikel yang judulnya menarik menurut saya, dikumpulin di 'Likes' untuk dibaca kalau lagi senggang. Nyatanya ya nggak dibaca-baca sampai Jumat kemarin hahaha. Dalam rangka merampingkan angka liked tweets (yang buat saya pribadi penting karena saya nggak suka 'Likes' kebanyakan soalnya nanti twit yang beneran penting banget pasti kekubur), saya mulai baca satu per satu twit yang pernah saya like itu. Supaya isi artikel nggak menguap, maka saya tulis ulang di blog ini hehehe. Topiknya campur-campur seperti yang ada di judul postingan ini. Cus~~~ Traveling Masa Kini menurut Trinity Trinity adalah travel writer perempuan dari Indonesia. Buku-bukunya pernah saya review di postingan-postingan ini: [Books] Quick Review The Naked Traveler 1-4 [Books] My Opinion about The Naked Traveler 1 YEAR Round-the-World-Trip

Sierra Burgess is A Loser: Terlalu Manis untuk Disinisin

Hulaaa! Hari ini saya mau bahas tentang sebuah film remaja dari Netflix yang judulnya sudah tertera di judul postingan ini. Tumben nulis satu film di satu postingan, biasanya beberapa film dirapel jadi satu? Hehehe lagi rajin. Postingan ini boleh dibilang sebagai review, tentunya review level recehan. Review sungguhan biarlah menjadi tugas para kritikus film di berbagai website bereputasi. Sebenarnya nggak ada hal baru yang diangkat di film ini. Topiknya masih tentang krisis percaya diri remaja, geng-gengan di sekolah, dan cinta monyet ala anak SMA. Buat yang sudah melewati masa-masa itu pasti nggak akan asing dengan hal-hal tersebut. Ternyata remaja dulu dan sekarang ya kurang lebih sama aja masalah yang dihadapi. Sierra Burgess seorang anak SMA yang tidak populer (and she dgaf about it) , cerdas, menjadi anak emas di pelajaran bahasa karena keindahan puisi karyanya, dan sesungguhnya sedang berada di dalam perang melawan ketidakpedean di dalam benaknya. Berbeda dengan Veronica seorang