Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Becoming Less Creative

source

Miris rasanya saat saya menatap jumlah postingan bulan ini yang hanya sebiji aja. Minggu lalu nggak update tulisan sama sekali karena berbagai macam alasan mulai dari nggak enak badan sampai nggak enak hati. Padahal sudah ada ide untuk nulis cerita jalan-jalan satu hari ke Madura dan Surabaya. Nyatanya sampai saat ini tulisan tersebut nggak terbit-terbit di blog ini. Malah kali ini yang saya posting adalah tulisan curhat, hahaha. Curhat memang topik paling gampang.


Well bulan ini pikiran saya lagi sumpek banget, nggak jelas alasannya apa. Udah kayak PMS, tapi PMS-nya sebulan. *sigh* Kepala rasanya ruwet apalagi pas lagi kerja, ngahaha. Nggak, saya nggak ngeluh. Saya hanya menumpahkan unek-unek biar benang kusut di kepala ini sedikit terurai. Jadi gini, saya anaknya ogah ribet. Kebetulan bertemu dengan orang yang tipenya ribet banget, masalah simpel jadi rumit dan berbelit-belit sehingga sesuatu yang kami tangani bersama nggak kelar-kelar. It frustrates me so much, ugh. (Semoga urusan ini cepat beres, aamiin. Minta doanya ya tq.)

Pelarian saya pas lagi di rumah ya akhirnya nonton oppa-oppa Seventeen lol. Efek positifnya saya bisa ketawa-ketawa waktu lagi nonton, efek negatifnya pekerjaan lain (seperti proyek March Doodle Challenge dan posting blog minimal seminggu sekali) terbengkalai wkwkwk. Nggak solutif, duh. Ya mau gimana, pingin nonggo juga tetangga kanan-kiri buibu semua. Topik yang kami omongkan nggak banyak nyambungnya. *lacks of social communication skill* *cries*

source

Ngomong-ngomong soal posting blog, saya kemarin blog walking ke sebuah blog yang mereview video musik-video musik Seventeen. Setelah saya kepo lebih dalam, ternyata yang punya blog ini masih high schooler. Saya kagum sama dia karena di tengah kesibukan mikir tugas dan UAS, masih sempat update blog. Bahkan topik jalanan berlubang aja bisa jadi topik yang menghibur. Anak sekolah mah urusannya memang nggak sebanyak orang yang udah kerja. Kalau ada yang bilang begitu, mohon maaf saya agak kurang setuju. Karena semua orang punya kesibukan sendiri-sendiri sesuai umur dan status yang nggak bisa dibandingkan satu sama lain. Semua ini menurut saya adalah urusan skala prioritas, resiko perkejaan dan status, serta cara membagi waktu. Ahem. #selfreminder

Balik lagi ke topik sederhana tentang jalanan berlubang yang diolah menjadi tulisan menghibur, saya kemudian merenung kenapa saya nggak bisa ngangkat topik sederhana menjadi tulisan yang menarik. Hmmm...saya terlalu banyak pertimbangan untuk nulis. Takut mengekspos diri berlebihan, takut nggak sesuai niche blog (padahal blog ini juga nggak ber-niche lolol), takut gimana kalau di masa depan blog ini nggak berkembang. Mikir kejauhan inilah yang membuat saya menjadi pribadi yang kurang kreatif dari hari ke hari. *toyor diri sendiri*

Udah lah tujuan awal ngeblog kan biar nggak stres, kalau ngeblog justru bikin stres berarti ada yang salah. Let go with the flow aja udah. *menasehati diri sendiri*

(Baca juga: Kenapa Nulis Blog?)

Ini tadi nemu satu quote menarik dan menggambarkan suasana kalut pikiran saya saat ini. Mayan buat penyemangat. Hasil searching di buzzfeedSaya lampirkan setelah paragraf ini sebagai penutup. See you!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashton Kutcher's Best Movies

Berawal dari nonton film 'No Strings Attached'. Saya kemudian cari informasi film-film apa saja yang aktor utamanya Ashton Kutcher. Kenapa Ashton Kutcher? Because of that damn good looking face, what else?  😆 Ketemulah enam film. Dua di antaranya saya nggak terlalu suka, yaitu 'Dude, Where's My Car' (2000) dan 'What Happen in Vegas' (2008). 'Dude, Where's My Car'  bergenre komedi. Mungkin di tahun film itu rilis becandaan di dalamnya tergolong kocak dan banyak yang suka. Tapi kalau ditonton sekarang, film itu bego banget. Dua orang pemuda yang semalaman habis pesta sampai mabok di rumah pacarnya, seharian mencari mobil yang lupa diparkir dimana. Seharian itu mereka bertemu dengan orang yang aneh-aneh. Kalau bukan karena Ashton yang main, saya nggak mau nonton sampai selesai. Film kedua, 'What Happen in Vegas', lawan mainnya Cameron Diaz. Genre romantic comedy . Ceritanya sederhana dengan ending yang bisa ditebak. Dua orang yang sama-sama

3 Signoras in 'Signora Pasta Malang'

Hulaaa!!  H-1 sebelum puasa kemarin, saya dan dua orang kolega (halah) mendadak pingin makan makanan enak. Karena saya akhir-akhir ini lagi suka banget eksplor makanan negara lain, saya ngajak makan makanan Italia. Teman saya nemu satu cafe ala Italia yang oke, namanya 'Signora Pasta Malang'. Sedangkan satunya lagi a.k.a senior kami berdua, ngikut aja maunya remaja-remaja gemes kayak kami ini. 'Signora Pasta Malang' terletak di Jl. Lasem No. 7 Oro-oro Dowo Kota Malang, dan masih baru banget dibuka di kota Malang (tanggal 14 April 2018). 'Signora Pasta Malang' adalah cabang dari 'Signora Pasta'. 'Signora Pasta' dibangun pada tahun 2011 oleh seorang Italian chef bernama Signore Pino dan istrinya Maria. Tempatnya homey banget, bersih, nyaman, rapi, dan memanjakan mata. Dinding cafe ini didekorasi dengan lukisan-lukisan khas Italia, botol-botol wine , foto-foto dokumentasi pemilik cafe , dan kliping surat kabar yang memberitakan tentang 'Sig

Meteor Garden 2018: Versi Imut Meteor Garden 2001

Mari mulai dengan bernostalgia. Kenal 'Meteor Garden' Taiwan umur berapa? Kelas berapa? Kalau saya kelas lima SD wkwk. Itu pun 'Meteor Garden II'. Tau ada drama itu dari teman sekelas. Dia pindahan dari luar kota. Punya kakak cewek. Hmmm...nggak heran bisa tau ada drama percintaan yang tayang jam 9 malam. Saking cintanya dia sama 'Meteor Garden', tempat pensilnya ditulisin nama-nama F4 pakai tipe-x. Jangan tanya nulisnya bener apa nggak: Vanness Wu jadi Venes Zu, Jerry Yan jadi Zeri Yen. HAHAHAHAHA. Sebagai bocah bau kencur yang hidup di jaman dimana wartel lebih menjamur dibanding warnet, beli majalah harus keluar ke kecamatan dulu, dan punyanya kakak laki yang doyannya nonton balap mobil, informasi dari teman tersebut sangat berfaedah sekali. Dear my friend, kalau kamu baca ini, percayalah meskipun aku menertawai kealayanmu dulu, aku lebih alay  aku sungguh sangat berterima kasih karena dirimu telah membuka wawasanku. Singkat cerita, saya jatuh cinta juga sam