Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Hari Pertama Sekolah

sumber

Adik-adik yang hari ini sudah masuk sekolah, semangat ya! Belajar yang rajin dan jangan lupa untuk bermain jika memang waktu bermain telah tiba. #penting

Biar nggak stres.

Seperti postingan tentang cogan beberapa waktu lalu, postingan tentang hari pertama sekolah ini juga terinspirasi dari #SassyThursday annisast dan haloterong. Pengalaman hari pertama masuk sekolah dimulai dari jenjang pendidikan paling dini sampai paling tinggi.



1. TK Muslimat
TK ini ada di dekat rumah. Saya nggak yakin cerita ini terjadi di hari pertama TK apa bukan, maklum ya sudah lebih dari dua dekade yang lalu kejadiannya haha, pokoknya waktu itu beberapa anak di kelas A dipanggil satu-satu untuk pindah ke kelas B. Saya salah satunya. Lompat kelas gitu deh, bukan karena kami pintar tapi karena kami sudah ketuaan masuknya.  ðŸ˜‚😂😂 Nggak paham juga sama polemik ini kenapa kok yang ketuaan banyak amat seangkatan usianya 5 tahun semua. Jadi ya TK cuma setahun aja. Padahal saya pingin ngerasain kelas A karena gurunya cantik. ._.


2. SDN II
Ingatan saya kabur-kabur gitu pas didaftarkan ke SD. Yang saya ingat cuma saya dan sodara saya ada di dalam kantor guru ditemani ibu. Udah. 😅 Sama kayak TK, SD ini ada di dekat rumah juga.

Hari pertama sekolah, isi kelas penuh sesak. Satu meja diisi tiga orang. Banyak teman baru dari TK lain. Yang paling melekat adalah ingatan tentang seorang teman yang pakai sepatu balita. :') Dia badannya lebih kecil dari saya dan sodara saya. :')


3. SMPN 1
Termasuk SMP favorit sekecamatan dan alumni SDN II seangkatan yang masuk kesini hanya tiga orang termasuk saya. Saya yang terbiasa di sekolah kecil, kaget kalau ternyata SMP ini besar dan luas. Teman-teman makin banyak dan mereka semua sudah saling kenal dan akrab karena banyak yang asalnya dari SD yang sama. Kami bertiga yang masuk kategori siswi populer semasa SD mendadak jadi bukan siapa-siapa di SMP lol.

Di SMP inilah pertama kalinya saya mengenal MOS alias masa orientasi siswa. MOS yang kalau sekarang dipikir-pikir malah bikin pingin ketawa. Acaranya 30% berguna sih karena mengenalkan siswa-siswi baru kepada ekstrakurikuler yang ada di sekolah, 70% sisanya ini yang...errr saya nggak tau gunanya apa. Mau tau apa? Minta tanda tangan anggota OSIS. :)

Astagaaa kayak ngejar artis banget lah kegiatan minta tanda tangan ini. Saya juga heran dulu kok eksaytid banget ngejarnya, tiga hari lagi main kejar-kejaran. Takut kena hukuman soalnya, ehem. Mungkin minta tanda tangan ini bertujuan supaya akrab dengan kakak kelas, tapi ya nggak juga tuh. Saya nggak pernah akrab sama mereka. Akrabnya malah sama teman-teman seangkatan. Ya ada sih teman-teman seangkatan yang akrab sama mereka, bahkan ada yang sampai pacaran juga. Tapi jumlahnya nggak banyak.


4. SMAN 1
Teman-teman alumni SMPN 1 banyak yang masuk kesini, kayak pindah sekolah malah. Jadi nggak merasa terasing lagi. MOS masih sama kayak di SMP: minta tanda tangan anggota OSIS. Bedanya karena banyak yang sudah berpengalaman, jadi kalau ada anggota OSIS yang sok nggak mau kasih tanda tangan langsung ditinggal lol.

Oh iya lupa di SMP dulu ada anggota OSIS yang tupoksinya marah-marah tanpa sebab, di MOS SMA juga ada. Namanya dewan sanksi. 😂 Di hari terakhir MOS kakak-kakak dewan sanksi minta maaf, katanya marah-marahnya cuma becanda biar seru.


5. Universitas
Keadaan terasing nggak kenal siapa-siapa di SMP terulang lagi di Universitas. Bedanya kalau di universitas, sebagian besar teman seangkatan juga terasing hehe jadi gampang untuk kenalan dan jadi akrab karena senasib.

Kejadian konyol waktu ospek universitas adalah suara saya hilang di hari ketiga. Nggak tau kenapa. Terus pernah juga terlambat datang dan kena hukum. Untungnya ada teman satu regu yang terlambat juga, karena kejadian itu kami jadi teman akrab sampai sekarang.

Ospek universitas ini masuknya subuh, pulangnya menjelang maghrib, nggak boleh bawa kendaraan, nggak boleh bawa handphone, tugasnya lebih banyak, harus mecahin kode tentang barang apa yang harus dibawa, dandanan apa yang harus dipakai, dll dll.

Sekarang masih subuh nggak sih masuk ospeknya? Kalau masih, mending tahun depan diubah deh biar yang muslim bisa sholat subuh dulu dengan tenang.

Bolehin bawa kendaraan juga, nggak semua maba ngekos soalnya. Ada yang rumahnya di dalam kota jadinya nanggung kalau ngekos. Kasian bapaknya lho subuh-subuh ngebut nganterin anaknya biar nggak telat ospek, padahal paginya beliau harus kerja. Pulang kerja juga masih harus jemput anaknya pulang ospek. (Iya ini saya curhat).

Tugas banyak dan harus tulis tangan itu nantinya dikoreksi (atau minimal dibaca) gitu nggak sih sama panitia ospek? Kalau nggak ya mending nggak usah dikasih tugas. Mecahin kode barang bawaan buat esok hari aja udah menyita waktu lho, apalagi ditambah nulis tugas yang pada akhirnya ditumpuk tanpa dibaca kemudian dibuang. *sigh*


Yaaa ini cuma opini dan kritikan saya sebagai orang yang nggak pernah jadi panitia MOS dan ospek. Kenapa nggak pernah jadi panitia MOS dan ospek? Karena nggak pernah ketrima jadi anggota OSIS. Dulu anggota OSIS dipilih yang good looking aja masaaa. 😂 Dude are you okay? 😂 Nggak ikut jadi panitia ospek karena yaaa nggak pernah daftar aja lol sibuk mikirin kuliah. Padahal ternyata organisasi juga penting. 😂

Btw kalau ada pendapat lain dari yang pernah jadi panitia MOS dan ospek boleh lho share pengalaman di kolom komentar.

Atau mau cerita juga tentang hari pertama sekolah? Boleh!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashton Kutcher's Best Movies

Berawal dari nonton film 'No Strings Attached'. Saya kemudian cari informasi film-film apa saja yang aktor utamanya Ashton Kutcher. Kenapa Ashton Kutcher? Because of that damn good looking face, what else?  😆 Ketemulah enam film. Dua di antaranya saya nggak terlalu suka, yaitu 'Dude, Where's My Car' (2000) dan 'What Happen in Vegas' (2008). 'Dude, Where's My Car'  bergenre komedi. Mungkin di tahun film itu rilis becandaan di dalamnya tergolong kocak dan banyak yang suka. Tapi kalau ditonton sekarang, film itu bego banget. Dua orang pemuda yang semalaman habis pesta sampai mabok di rumah pacarnya, seharian mencari mobil yang lupa diparkir dimana. Seharian itu mereka bertemu dengan orang yang aneh-aneh. Kalau bukan karena Ashton yang main, saya nggak mau nonton sampai selesai. Film kedua, 'What Happen in Vegas', lawan mainnya Cameron Diaz. Genre romantic comedy . Ceritanya sederhana dengan ending yang bisa ditebak. Dua orang yang sama-sama

3 Signoras in 'Signora Pasta Malang'

Hulaaa!!  H-1 sebelum puasa kemarin, saya dan dua orang kolega (halah) mendadak pingin makan makanan enak. Karena saya akhir-akhir ini lagi suka banget eksplor makanan negara lain, saya ngajak makan makanan Italia. Teman saya nemu satu cafe ala Italia yang oke, namanya 'Signora Pasta Malang'. Sedangkan satunya lagi a.k.a senior kami berdua, ngikut aja maunya remaja-remaja gemes kayak kami ini. 'Signora Pasta Malang' terletak di Jl. Lasem No. 7 Oro-oro Dowo Kota Malang, dan masih baru banget dibuka di kota Malang (tanggal 14 April 2018). 'Signora Pasta Malang' adalah cabang dari 'Signora Pasta'. 'Signora Pasta' dibangun pada tahun 2011 oleh seorang Italian chef bernama Signore Pino dan istrinya Maria. Tempatnya homey banget, bersih, nyaman, rapi, dan memanjakan mata. Dinding cafe ini didekorasi dengan lukisan-lukisan khas Italia, botol-botol wine , foto-foto dokumentasi pemilik cafe , dan kliping surat kabar yang memberitakan tentang 'Sig

Meteor Garden 2018: Versi Imut Meteor Garden 2001

Mari mulai dengan bernostalgia. Kenal 'Meteor Garden' Taiwan umur berapa? Kelas berapa? Kalau saya kelas lima SD wkwk. Itu pun 'Meteor Garden II'. Tau ada drama itu dari teman sekelas. Dia pindahan dari luar kota. Punya kakak cewek. Hmmm...nggak heran bisa tau ada drama percintaan yang tayang jam 9 malam. Saking cintanya dia sama 'Meteor Garden', tempat pensilnya ditulisin nama-nama F4 pakai tipe-x. Jangan tanya nulisnya bener apa nggak: Vanness Wu jadi Venes Zu, Jerry Yan jadi Zeri Yen. HAHAHAHAHA. Sebagai bocah bau kencur yang hidup di jaman dimana wartel lebih menjamur dibanding warnet, beli majalah harus keluar ke kecamatan dulu, dan punyanya kakak laki yang doyannya nonton balap mobil, informasi dari teman tersebut sangat berfaedah sekali. Dear my friend, kalau kamu baca ini, percayalah meskipun aku menertawai kealayanmu dulu, aku lebih alay  aku sungguh sangat berterima kasih karena dirimu telah membuka wawasanku. Singkat cerita, saya jatuh cinta juga sam