Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Amateur Runner

Safari Run.ID

Jadi hari Minggu 6 Agustus kemarin, untuk pertama kalinya saya ikut sebuah event lari. Event tersebut diselenggarakan di Taman Safari Prigen Pasuruan, Jawa Timur dengan tajuk 'Safari Run 2017'. Kategori jarak lari yang ada adalah 5k dan 10k.

Saya ambil yang 10k karena.............ikut teman-teman yang ambil 10k juga. Zzz.


Teman-teman saya milih 10k karena ingin dapat jersey, harga tiket hanya lebih mahal 25 ribu rupiah dibanding tiket 5k. Lumayan lah ya. Sebenarnya keder juga bayangin harus lari 10 km, tapi apa daya keinginan saya untuk dapat jersey sekaligus medali lebih besar haha.

Karena harus kerja lima hari dalam seminggu dari pagi sampai sore, saya nggak ada waktu untuk latihan lari. Saya hanya memanfaatkan naik tangga lima lantai tiap pagi waktu di kantor. Hari Sabtu dan Minggu saya lebih memilih bergulung dengan selimut karena Malang lagi dingin-dinginnya beberapa minggu lalu.

Nggak tau kenapa kok saya rasanya pede banget nggak latihan lari sama sekali. Tiap ngelihat orang-orang yang latihan lari saya dengan pedenya bilang ke diri sendiri "ah tanpa latihan nanti saya pasti kuat kok kuaaat" gitu. Berbekal bayangan bahwa saat SMP dan SMA saya kuat lari-lari di pelajaran olahraga. Saya suka lupa sama umur.

Kemudian hari H pun tiba.............

Ketinggalan pemanasan karena ke toilet dulu. Pemanasannya lari-lari kecil dari toilet ke tempat start. Seadanya banget pokoknya.

Dari garis start sampai menempuh satu kilometer pertama saya masih lari. Satu kilometer berikutnya saya mulai banyak jalan karena rasanya mau pingsan lol. Teman-teman saya yang sempat latihan beberapa hari sebelum hari H masih kuat lari. Saya udah nggak shanggup, saya sibuk mensugesti diri biar nggak nggeblak di jalan. Malu woy baru dua kilometer sudah KO.

Orang lain banyak yang foto selfie sama satwa yang ada di sela-sela larinya. Saya kagum loh sama mereka yang sempat berfoto ria ini. Gila ya staminanya. Saya boro-boro ngeluarin ponsel, ngatur nafas aja susah. Hhhhh.

Bisa ditebak, kilometer ketiga sampai garis finish saya jalan cepat. 😂 Ya mau gimana ternyata nggak kuat lari. 😂 Tiap ada tanjakan rasanya mau marah. 😂 Sepanjang jalan sibuk ngasih sugesti ke diri sendiri untuk nggak boleh nyerah, ingat sama medali yang nunggu di garis finish, you must finish what you've started!

Alhamdulillah bisa finish di bawah cut off time dan dapat medali! WOOHOO!!!



Saya menempuh 10k dengan waktu 100 menit, 20 menit sebelum cut off time. Yang finish di atas 120 menit nggak dapat medali. Capek rasanya hilang waktu dikalungin medali sama bapak-bapak panitianya, tapi nggak lama kemudian kepala rasanya muter, mata berkedut-kedut, dan jari kaki nyut-nyutan kena kaos kaki baru yang belum melar. 😂 Duh gini amat pengalaman pertama ya sungguh tak terlupakan.

Seneng banget meskipun tiga hari setelahnya kaki rasanya gempor abis. Kalau ada event lari lagi yang transport-nya nggak jauh-jauh banget dari rumah, saya pingin ikut lagi.......dengan persiapan yang lebih matang pastinya. ã…‹ã…‹ã…‹

See you on my next post!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Liked Tweets #1: Traveling, Health, Family, and Ray

cr: mohammad_hassan on Pixabay.com Jumat kemarin saya nggak sengaja lihat angka twit-twit yang pernah saya like dan kaget dong angkanya 400 lebih. Isinya kebanyakan artikel yang judulnya menarik menurut saya, dikumpulin di 'Likes' untuk dibaca kalau lagi senggang. Nyatanya ya nggak dibaca-baca sampai Jumat kemarin hahaha. Dalam rangka merampingkan angka liked tweets (yang buat saya pribadi penting karena saya nggak suka 'Likes' kebanyakan soalnya nanti twit yang beneran penting banget pasti kekubur), saya mulai baca satu per satu twit yang pernah saya like itu. Supaya isi artikel nggak menguap, maka saya tulis ulang di blog ini hehehe. Topiknya campur-campur seperti yang ada di judul postingan ini. Cus~~~ Traveling Masa Kini menurut Trinity Trinity adalah travel writer perempuan dari Indonesia. Buku-bukunya pernah saya review di postingan-postingan ini: [Books] Quick Review The Naked Traveler 1-4 [Books] My Opinion about The Naked Traveler 1 YEAR Round-the-World-Trip

Sierra Burgess is A Loser: Terlalu Manis untuk Disinisin

Hulaaa! Hari ini saya mau bahas tentang sebuah film remaja dari Netflix yang judulnya sudah tertera di judul postingan ini. Tumben nulis satu film di satu postingan, biasanya beberapa film dirapel jadi satu? Hehehe lagi rajin. Postingan ini boleh dibilang sebagai review, tentunya review level recehan. Review sungguhan biarlah menjadi tugas para kritikus film di berbagai website bereputasi. Sebenarnya nggak ada hal baru yang diangkat di film ini. Topiknya masih tentang krisis percaya diri remaja, geng-gengan di sekolah, dan cinta monyet ala anak SMA. Buat yang sudah melewati masa-masa itu pasti nggak akan asing dengan hal-hal tersebut. Ternyata remaja dulu dan sekarang ya kurang lebih sama aja masalah yang dihadapi. Sierra Burgess seorang anak SMA yang tidak populer (and she dgaf about it) , cerdas, menjadi anak emas di pelajaran bahasa karena keindahan puisi karyanya, dan sesungguhnya sedang berada di dalam perang melawan ketidakpedean di dalam benaknya. Berbeda dengan Veronica seorang