Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Liked Tweets #1: Traveling, Health, Family, and Ray

cr: mohammad_hassan on Pixabay.com

Jumat kemarin saya nggak sengaja lihat angka twit-twit yang pernah saya like dan kaget dong angkanya 400 lebih. Isinya kebanyakan artikel yang judulnya menarik menurut saya, dikumpulin di 'Likes' untuk dibaca kalau lagi senggang. Nyatanya ya nggak dibaca-baca sampai Jumat kemarin hahaha.

Dalam rangka merampingkan angka liked tweets (yang buat saya pribadi penting karena saya nggak suka 'Likes' kebanyakan soalnya nanti twit yang beneran penting banget pasti kekubur), saya mulai baca satu per satu twit yang pernah saya like itu. Supaya isi artikel nggak menguap, maka saya tulis ulang di blog ini hehehe.

Topiknya campur-campur seperti yang ada di judul postingan ini. Cus~~~


Traveling Masa Kini menurut Trinity

Trinity adalah travel writer perempuan dari Indonesia. Buku-bukunya pernah saya review di postingan-postingan ini:

Menurut Trinity, traveling masa kini yang dilakoni sebagian besar generasi milenial bertujuan utama untuk mengisi feed media sosial. Apa-apa demi feed sehingga munculah istilah FoMO (Fear of Missing Out), takut ketinggalan tren dan dicap nggak gaul. Baju pun sering bawa banyak biar kalau difoto nggak itu-itu aja yang dipakai. Selain itu mereka suka sibuk dengan gawai masing-masing, entah itu update status di sosial media atau foto-foto di tempat wisata. Kesannya kayak nggak bisa menikmati esensi traveling itu sendiri. Mereka juga kurang bersosialisasi dengan warga lokal karena hampir semua hal yang berkaitan dengan jalan-jalan bisa ditemukan di internet. Nggak hanya di Indonesia, di Inggris pun begitu kata Trinity.

"Saya, bagian dari Generasi X, tidak anti-generasi milenial dan caranya traveling. Seperti mereka, saya juga googling untuk melacak restoran, memanfaatkan peta digital untuk menjangkau suatu tempat, bahkan kadang menikmati upah dari aktivitas komersial di media sosial. Namun saya tidak mengumbar ambisi untuk berfoto, tidak punya tongsis, dan tetap travel light. Saya lebih menikmati pemandangan indah dari mata saya, bukan melalui layar ponsel atau viewfinder kamera. Saya tetap seorang turis yang pakai baju itu-itu saja, karena saya memang bukan foto model media sosial. Mungkin ini semua karena saya sebenarnya mengidap PoMO (Pleasure of Missing Out)." - Trinity -

Sebagai salah satu generasi milenial, saya tertohok hahaha. Kalau dipikir-pikir bener juga. Dulu waktu masih kecil dan belum kenal (serta belum ada) media sosial seperti sekarang, saya bisa enjoy banget nyebur laut atau menikmati permainan yang ada di tempat wisata. Sekarang kalau mau nyebur laut mikir-mikir hape mau ditaruh dimana, ditaruh di mobil nanti nggak bisa foto-foto, dititipin yang lain ya mereka juga pingin nyebur laut. Sungguh dilema. Tapi kalau untuk mempercantik feed, saya udah nggak sih alhamdulillah. Thanks to algoritma instagram yang geje saya jadi males update instagram. Ditulis di blog aja udah paling bener. Cek di sini ya tentang tulisan-tulisan liburan saya. *promosi*



7 Cara Bikin Sel Tubuh Lebih Happy
1. Target setinggi langit, harapan tetap realistis
Punya impian tinggi maka harus kerja keras untuk meraihnya. Jangan kecewa kalau gagal, jadikan pelajaran!

2. Tidur di malam hari 7 jam, TIAP HARI
Kualitas dan kuantitas tidur di malam hari berperan besar bikin kita sehat (dan juga slim!). Tidur kurang dari 7 jam meningkatkan resiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan berbagai penyakit lainnya (termasuk yang paling umum seperti flu *BENER BANGET INI!!!*) sampai beberapa kali lipat.

3. Lebih bisa kelola stres
Stres merupakan pemicu berkembangnya sel kanker (dimana semua orang punya ini!) dalam tubuh kita.

4. Lebih banyak makan buah dan sayur segar

5. Lebih sering berolahraga
Bukan hanya tubuh lebih bugar, olahraga untuk meningkatkan metabolisme juga berfungsi membakar lemak.
*ini nih yang mandek hahaha padahal saya punya #BodyGoals semuluk-muluk ini lol*
cr: YG Ent.

6. Lebih banyak luangkan waktu untuk hal-hal yang positif
Gali passion, lakukan hobi, wujudkan mimpi! Semuanya butuh energi dan waktu yang bikin kamu nggak akan sempat melakukan kegiatan nggak penting semacam nyinyirin orang di media sosial.

7. Lebih mampu kenali dan pahami diri sendiri
Apakah diri kita sekarang ini merupakan gabungan dari seluruh potensi terbaik kita sendiri? Atau hanya cangkang berisi harapan dan keinginan orang-orang di sekitar kita? #SebuahRenungan



Pekerjaan Rumah Tangga
Pekerjaan di dalam rumah sebaiknya tidak mengenal gender. Nggak semuanya ditangani sama ibu (capek woy), bagi-bagi pekerjaan dengan ayah akan sangat membantu. Ibu bahagia, ayah bahagia, keluarga bahagia.

Menurut saya yang belum berumah tangga nih, bagi-bagi pekerjaan dengan tidak mengenal gender tuh bermanfaat lho. Contoh kecilnya cewek jadi nggak terlalu bergantung ke suaminya kalau misalnya mau ganti bohlam yang mati. Sebaliknya, cowok akan tetap bisa masak dan makan kalau misalnya istrinya sakit atau dinas di luar kota.

Dari hasil sebuah survey, beberapa calon suami milenial mengharapkan istrinya bekerja supaya tidak bergantung sepenuhnya kepada suami. Jika ada hal-hal yang nggak diinginkan terjadi, istri bisa survive. Masih ada juga yang ingin istrinya menjadi ibu rumah tangga supaya kelak ketika punya anak, sang anak bisa mendapat perhatian orangtua sepenuhnya. Sah-sah aja milih yang mana asalkan hidup bahagia.



Sengatan Ikan Pari
Ikan pari sejatinya merupakan hewan yang tergolong jinak dan hanya akan menyerang untuk mempertahankan diri dari ancaman. Racun ikan pari tidak berakibat fatal, hanya menyebabkan nyeri. Tentu saja ceritanya lain jika disabet pari dan mengenai organ dalam.

Mekanisme sengat berduri pada pari berada di tengah-tengah ekor atau dekat pangkal ekor, sekitar 2/3 di sepanjang ekor. Panjangnya sekitar 20 cm dan terbungkus oleh selaput berisi kelenjar racun. Ketika menyengat, duri pari akan menembus selubung racun sehingga membikin rasa nyeri pada luka.

Ekor berduri ini sangat tajam dan bisa menembus tulang. Mekanisme sabetannya serupa panah yang diluncurkan ke tubuh. Ekornya juga sangat fleksibel, bisa menekuk hampir segala arah dalam sepersekian detik, sehingga bisa menimbulkan luka serius.

Racun pada selubung duri pari mengandung enzim dan serotonin. Serotonin menyebabkan otot polos berkontraksi parah dan membikin sensasi nyeri luar biasa. Jika tidak langsung mendapat penanganan, ia akan terus menyebabkan rasa sakit dan kerusakan jaringan lebih parah. Sementara itu, enzim-enzim menyebabkan kematian jaringan.

Tips agar terhindar dari sengatan pari: seret kaki saat berada di air untuk menakut-nakuti dan tidak menginjak pari. Kalau ketemu pari pas berenang ya mending menjauh aja jangan dekat-dekat.

Kenapa pertolongan pertama tersengat pari adalah merendam luka sengatan? Karena Enzim-enzim pada racun pari merupakan molekul protein yang bisa dipecah dengan cara dipanaskan.
Berapa suhu air hangat yang direkomendasikan untuk merendam luka sengatan pari? 42-45 derajat Celsius.
Perlu direndam berapa lama? Selama 30-90 menit atau hingga rasa sakitnya berkurang. Tentu setelahnya perlu ke dokter, karena bisa saja diperlukan antibiotik, bahkan operasi kecil-besar, jika ada bagian tubuh yang terluka akibat sengatan.
Sebagai orang yang suka laut dan suatu saat pingin nyoba snorkling dan diving di laut saya lega deh habis baca ini, fiuhhh~



Semoga seri 'Liked Tweet' ini bisa berlanjut wkwkwkwk. Sampai jumpa di lain kesempatan!


*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Sierra Burgess is A Loser: Terlalu Manis untuk Disinisin

Hulaaa! Hari ini saya mau bahas tentang sebuah film remaja dari Netflix yang judulnya sudah tertera di judul postingan ini. Tumben nulis satu film di satu postingan, biasanya beberapa film dirapel jadi satu? Hehehe lagi rajin. Postingan ini boleh dibilang sebagai review, tentunya review level recehan. Review sungguhan biarlah menjadi tugas para kritikus film di berbagai website bereputasi. Sebenarnya nggak ada hal baru yang diangkat di film ini. Topiknya masih tentang krisis percaya diri remaja, geng-gengan di sekolah, dan cinta monyet ala anak SMA. Buat yang sudah melewati masa-masa itu pasti nggak akan asing dengan hal-hal tersebut. Ternyata remaja dulu dan sekarang ya kurang lebih sama aja masalah yang dihadapi. Sierra Burgess seorang anak SMA yang tidak populer (and she dgaf about it) , cerdas, menjadi anak emas di pelajaran bahasa karena keindahan puisi karyanya, dan sesungguhnya sedang berada di dalam perang melawan ketidakpedean di dalam benaknya. Berbeda dengan Veronica seorang