Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Let's Talk About Football~

source: goal.com

Oke topik ini sebenarnya muncul secara tiba-tiba waktu nonton final Piala Dunia 2018 Perancis versus Kroasia tanggal 15 Juli kemarin. Baru sempet nulis sekarang huhuhu. Ini yang akan saya tulis sudah pasti hal-hal remeh ya bukan tentang analisis pertandingan.


Dari kecil saya suka nonton acara olahraga internasional yang ditayangkan di televisi, entah itu SEA Games, Asian Games, ataupun Piala Dunia (selama jam tayangnya nggak terlalu larut malam). Saya nggak terlalu suka nonton acara olahraga nasional hehehe.

Khusus untuk Piala Dunia, event yang saya ingat sebagai Piala-Dunia-pertama-yang-saya-tonton adalah Piala Dunia tahun 2002 dimana Jepang dan Korea Selatan menjadi tuan rumah. Jam tayang pertandingannya sangat-sangat nikmat sekali karena nggak larut malam. Karena dulu masih kecil, jadi nontonnya karena ikut-ikutan orang rumah. Nggak mikir yang namanya babak penyisihan, perempat final, semifinal, dan final. Sebenernya sampai sekarang juga nggak terlalu mikirin sih wkwkwk.

Momen yang paling saya ingat di ajang Piala Dunia 2002 adalah ketika timnas Korea Selatan melawan Italia. Seorang pemain Italia (Totti? Bukan?) kepalanya sampai diperban karena berdarah-darah gara-gara tersikut(?) pemain Korea Selatan. Pemain ini tetap bermain di lapangan dan.....pemain Korea Selatan nggak dikasih kartu apa-apa sama wasitnya! Banyak pemain Italia yang protes tapi nggak digubris sama wasit. Duuuh waktu itu rasanya saya benci banget sama timnas Korea Selatan.

*sembilan tahun kemudian Endah menjadi seorang K-poper*

*hidup memang tidak bisa ditebak*

source: fifa.com

Selain insiden Italia vs. Korsel, kalau nggak salah yang juara tahun 2002 Brazil ya? Iya. Dan waktu itu 3R sangat populer sekali. Siapakah 3R? Ronaldo, Rivaldo, dan Ronaldinho. Sementara Jerman gagal jadi juara. Kiper Oliver Kahn, dengan tatapan mata yang galak dan tajam walaupun beliau lagi biasa-biasa aja, diam duduk bersandar pada tiang gawang meratapi kekalahan timnya.

source: goal.com

source: thesefootballtimes.com

Lanjut Piala Dunia tahun 2006 dimana Darius dan Donna Agnesia cinlok gara-gara jadi host bareng hahaha. Ada kejadian Zinedine Zidane menanduk dada Marco Materazzi karena merasa terprovokasi dengan ucapan Materazzi. Om Zidane akhirnya diberi kartu merah. Padahal pertandingan itu tuh pertandingan terakhir beliau sebelum gantung sepatu.

source: giphy.com

Piala Dunia tahun 2010 dan 2014.....saya lupa ada kejadian apa. Penonton bola musiman ya gini. 

OH IYA!!! Sekitar tahun 2006-2008 itu saya ngikutin banget sepak bola dunia dan Eropa karena.....Ricardo Kaka HAHAHAHAHAHAHA. Ya ampun beneran deh sampai pernah bangun tengah malam gara-gara niat nonton Liga Italia AC Milan lawan siapa gitu pokoknya pas Kaka masih membela AC Milan. Kemudian si abang nikah dong hiks hiks. Pindah haluanlah ke Cesc Fabregas lolol. Sesungguhnya ngikutin sepak bola adalah karena mengincar pemain yang ganteng.


source: chinadaily.com.cn


source: arsenal.com

Kemudian tau-tau Piala Dunia 2018 udah bergulir aja. Entah karena memang kurang hype atau sayanya yang kudet, saya nggak tau sama sekali official song-nya. Padahal waktu Piala Dunia Afrika Selatan, official song-nya diputer dimana-mana. Sampai ikutan nyanyi waka waka e e sambil ngaca bergoyang ala Shakira. xD


source: giphy.com

Nonton pertandingannya pun cuma bisa dihitung jari, itupun jari di satu tangan aja. Beneran nggak terlalu ngikutin dan nggak cari tau jadwal pertandingannya hari apa, padahal kan mudah sekali dengan kekuatan internet masa kini. Taunya kalau udah sekrol temlen twitter muncul berita dan cuitan beberapa teman kalau negara ini menang dan melaju ke babak selanjutnya begini begini begini.

Yang lucu adalah komentar-komentar mereka tentang timnas Korea Selatan. Ada yang bahas dempul, ada yang bahas keketatan celana, ada yang bahas operasi plastik hahahahaha. Saya tidak nemu twit yang membahas pertandingannya atau membahas nama pemainnya. Kocaque.

Terus di tanggal 15 Juli, kalau misalnya saya nggak kebelet ke kamar mandi mungkin saya nggak akan tau kalau malam itu adalah final Piala Dunia. :')

Bapak sama ibuk saya sudah duduk di depan televisi. Ternyata masih pembukaan, belum masuk inti pertandingan. Bapak saya ngasih tau kalau itu adalah babak final. Di acara pembukaan itu ada penampilan dari seorang penyanyi wanita yang suaranya merdu dan tinggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii sekali, sepertinya penyanyi seriosa. Kemudian ada Ronaldinho juga! Nggak main bola sih tapi menabuh gendang. Entah gendang apa namanya dan dari negara mana.


source: rt.com

Bapak saya kalau hari biasa dan mendapati saya lagi nonton teve malam-malam, pasti bilang: cepat tidur, jangan malam-malam, besok kerja (dalam bahasa Jawa tentu saja). Tapi pas malam final Piala Dunia itu, bapak saya bilang ke saya yang mulai menata duduk di depan layar kaca: kalau mau nonton ambil selimut dulu sana biar nggak dingin. WQWQWQWQ bapak saya cari teman berbagi komentar soalnya ibuk saya nggak suka bola, sodara saya udah tidur, dan kakak laki-laki saya udah beda rumah.

Sebenernya malam itu saya lagi flu, sempet ragu juga mau lanjut nonton apa enggak. Akhirnya saya putuskan lanjut nonton aja karena toh biasanya juga begadang nonton oppa-oppa ehehe.

Karena dari awal memang tidak mengikuti perjuangan Perancis dan Kroasia hingga menuju babak final, saya jadi nggak tau banyak tentang kedua tim tersebut. Baru memutuskan untuk menjagokan Kroasia karena Perancis sudah banyak yang menjagokan. Selain itu alasan saya mendukung Kroasia adalah karena...........pemainnya tinggi-tinggi huhuhu ngiler we mah sama cowok tinggi-tinggi begitu. Dua orang pemain Kroasia yang namanya melekat di ingatan saya adalah Vida (yang rambutnya kunciran itu) dan Masduki...........errr Mandzukic deh kayaknya.


source: wwos.nine.com.au

Terus terus teruuuus terbacalah nama Mbappe ketika dia ngegolin bola ke gawang Kroasia. Dorippu (selebtwit) sering banget ngetwit tentang Mbappe Mbappe ini. Waktu nonton final itu saya nggak tau siapa itu Mbappe kok sampai sering banget jadi buah bibir. Eh ternyata dia satu-satunya pemain berusia di bawah 20 tahun dong di Piala Dunia 2018 ini, sekaligus jadi pemain-berusia-di-bawah-20-tahun ketiga dalam sejarah Piala Dunia. Call me kebangetan karena baru tau fakta ini and I'll give you my 'I don't care' face lol. #menyulut_api_permusuhan


source: hypebeast.com

Apa lagi ya? OOOHHHH...........yang kiper Perancis hilang konsentrasi padahal lagi ada bola di kakinya. Itu beneran ya dia lagi sendirian dan harusnya sih jadi momen santai soalnya lagi nggak diserang juga. Nggak ada pemain Kroasia kecuali satu orang yang lari ke dia terus dia mau ngoper bolanya ke temannya eh sama pemain Kroasia itu bolanya direbut dan akhirnya gol. Si kiper Perancis ini asli ekspresinya bikin ngakak pas dia pasrah lihat bolanya menggelinding masuk ke mulut gawang. xD

Walaupun begitu pada akhirnya Perancis lah yang keluar sebagai juara Piala Dunia tahun ini mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2. Sedih nggak jagoannya kalah? Nggak terlalu karena saya terhibur dengan permainan bagus tim negara kecil Kroasia. Bagus menurut saya yang awam sepak bola ini ya.

Begitulah.

Udah. Nggak ada yang mau saya bahas lagi jadi...........sampai jumpa di postingan selanjutnya dadaaaah~~~ *tidak bisa menutup tulisan dengan baik*


*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashton Kutcher's Best Movies

Berawal dari nonton film 'No Strings Attached'. Saya kemudian cari informasi film-film apa saja yang aktor utamanya Ashton Kutcher. Kenapa Ashton Kutcher? Because of that damn good looking face, what else?  😆 Ketemulah enam film. Dua di antaranya saya nggak terlalu suka, yaitu 'Dude, Where's My Car' (2000) dan 'What Happen in Vegas' (2008). 'Dude, Where's My Car'  bergenre komedi. Mungkin di tahun film itu rilis becandaan di dalamnya tergolong kocak dan banyak yang suka. Tapi kalau ditonton sekarang, film itu bego banget. Dua orang pemuda yang semalaman habis pesta sampai mabok di rumah pacarnya, seharian mencari mobil yang lupa diparkir dimana. Seharian itu mereka bertemu dengan orang yang aneh-aneh. Kalau bukan karena Ashton yang main, saya nggak mau nonton sampai selesai. Film kedua, 'What Happen in Vegas', lawan mainnya Cameron Diaz. Genre romantic comedy . Ceritanya sederhana dengan ending yang bisa ditebak. Dua orang yang sama-sama

3 Signoras in 'Signora Pasta Malang'

Hulaaa!!  H-1 sebelum puasa kemarin, saya dan dua orang kolega (halah) mendadak pingin makan makanan enak. Karena saya akhir-akhir ini lagi suka banget eksplor makanan negara lain, saya ngajak makan makanan Italia. Teman saya nemu satu cafe ala Italia yang oke, namanya 'Signora Pasta Malang'. Sedangkan satunya lagi a.k.a senior kami berdua, ngikut aja maunya remaja-remaja gemes kayak kami ini. 'Signora Pasta Malang' terletak di Jl. Lasem No. 7 Oro-oro Dowo Kota Malang, dan masih baru banget dibuka di kota Malang (tanggal 14 April 2018). 'Signora Pasta Malang' adalah cabang dari 'Signora Pasta'. 'Signora Pasta' dibangun pada tahun 2011 oleh seorang Italian chef bernama Signore Pino dan istrinya Maria. Tempatnya homey banget, bersih, nyaman, rapi, dan memanjakan mata. Dinding cafe ini didekorasi dengan lukisan-lukisan khas Italia, botol-botol wine , foto-foto dokumentasi pemilik cafe , dan kliping surat kabar yang memberitakan tentang 'Sig

Meteor Garden 2018: Versi Imut Meteor Garden 2001

Mari mulai dengan bernostalgia. Kenal 'Meteor Garden' Taiwan umur berapa? Kelas berapa? Kalau saya kelas lima SD wkwk. Itu pun 'Meteor Garden II'. Tau ada drama itu dari teman sekelas. Dia pindahan dari luar kota. Punya kakak cewek. Hmmm...nggak heran bisa tau ada drama percintaan yang tayang jam 9 malam. Saking cintanya dia sama 'Meteor Garden', tempat pensilnya ditulisin nama-nama F4 pakai tipe-x. Jangan tanya nulisnya bener apa nggak: Vanness Wu jadi Venes Zu, Jerry Yan jadi Zeri Yen. HAHAHAHAHA. Sebagai bocah bau kencur yang hidup di jaman dimana wartel lebih menjamur dibanding warnet, beli majalah harus keluar ke kecamatan dulu, dan punyanya kakak laki yang doyannya nonton balap mobil, informasi dari teman tersebut sangat berfaedah sekali. Dear my friend, kalau kamu baca ini, percayalah meskipun aku menertawai kealayanmu dulu, aku lebih alay  aku sungguh sangat berterima kasih karena dirimu telah membuka wawasanku. Singkat cerita, saya jatuh cinta juga sam