Langsung ke konten utama

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Asian Games 2018: Searching Their Instagram Immediately


Kemarin malam, saya dan sodara saya nonton pertandingan renang Asian Games 2018 di televisi. Renang ini memang cabang olahraga yang saya tunggu-tunggu. Selain selesainya cepat, nonton para atletnya berenang dengan berbagai gaya sungguh menyenangkan. Rasanya pingin nyemplung ke air saat itu juga, hahaha.


Malam itu sektor yang dipertandingkan banyak, yang saya ingat (yang saya ingat lho ya, jadi bisa salah wkwk) ada 1500 meter gaya bebas, ada 200 meter gaya bebas, 100 m gaya punggung, 100 meter gaya dada, dll. Putra dan putri dipertandingkan bergantian dengan jeda seremoni penyerahan medali untuk masing-masing sektor.

Medali emas banyak dibawa pulang sama atlet Cina. Gila sih dari renang aja udah bawa tiga medali emas (cmiiw). Nggak heran kalau nanti jadi juara umum. Atlet yang dikirimkan buanyak banget sekitar 800an orang wow, the power of negara dengan penduduk satu milyar. Waktu upacara pembukaan Asian Games tanggal 18 Agustus lalu, barisan dari Cina paling panjang sendiri.


Mongomong soal opening ceremony, saya lihatnya pas udah segmen tari Saman (katanya bukan tari Saman ya?). Saya ketinggalan momen Pak Jokowi naik motor sport. Urusan naik motor sport pakai stunt man ini jadi rame ya di twitter. Hmmm...sempet aja gitu ada yang nyinyir hahaha nggak penting sumpah. Mbok ya udah nikmatin aja perhelatan Asian Games Jakarta Palembang ini. Jarang-jarang lho, nggak mesti kan tiap empat tahun jadi tuan rumah. Perlu waktu sekian puluh tahun untuk dipercaya jadi tuan rumah lagi. Mbok ya sentimen politiknya disudahi, ckck.

Anyway, saya suka banget sama upacara pembukaannya kemarin. Effort-nya dapet banget karena nggak pakai efek digital berlebihan. Bikin ombak-ombakan juga dari kain yang digerakin manusia. Saya merinding pas ada beberapa mantan atlet yang sudah pensiun, membawa bendera Asian Games 2018 untuk dikibarkan. Beliau-beliau ini prestasi masa mudanya sangat gemilang mengharumkan nama bangsa. Yang saya ingat kemarin ada mantan atlet panahan dan badminton.

Bicara soal badminton, karena ini ajang olahraga sebenua Asia, otomatis atletnya ada yang dari Jepang. Saya ingat satu orang yang wajahnya ganteng sekali hehehe. Namanya Kenichi Hayakawa. Sudah pasti saya penasaran apakah mas Kenichi ikut ke Indonesia? Ternyata beliau sudah gantung raket pemirsaaah!! Huhu penonton kecewa. Terus karena sekarang ini teknologi sudah canggih, saya iseng cari akun instagramnya hohoho. Ada sih satu akun terduga milik Kenichi Hayakawa tapi dikunci dan foto profilnya pakai foto balita. Apakah anaknya? Bisa jadi. Soalnya ada yang bilang Kenichi sudah punya anak. :')



Terus merembet cari akun instagram pemain badminton yang lain. Saya ingat dulu ada satu pemain dari Cina yang cantik jelita. Namanya Wang Shixian. Mbaknya sudah nikah lho sama Chen Long. Sama-sama pemain badminton juga. Pacarannya udah sepuluh tahun. Hal ini mengingatkan saya ke pasangan lain yang sama-sama atlet badminton juga seperti Lin Dan-Xie Xingfang dan Lee Chongwei-Wong Mewchoo.


Dari sebuah foto yang saya temukan secara random di instagram, ada info kalau Lin Dan ikut terbang ke Jakarta. Apakah Lin Dan ikut turun bermain atau sebagai national official team saja? Entahlah mari menunggu.

Nah balik lagi ke cabang olahraga renang. Selain babak pertandingannya, sesi penyerahan medali juga saya tonton. Rata-rata yang naik podium berasal dari Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

Ada satu atlet putra peraih emas dari Cina yang protes minta lagu kebangsaannya diputar ulang. Sepertinya ending-nya nggak pas gitu soalnya dia udah selesai nyanyi terus bingung kok musiknya masih ada. Akhirnya diulang lagi lagunya.

Atlet-atlet dari Jepang meskipun dapatnya perak, tetap senyum paling lebar melebihi juara pertama. Bahkan ada atlet putri loncat-loncat gembira sambil melambaikan tangan ke penonton setelah turun dari podium dan berjalan ke arah wartawan. Mereka yang dari Jepang ini kelihatan humble dan friendly.

Wajah-wajah para peraih medali ini kebanyakan masih muda-muda sekali. Bahkan bisa dibilang masih anak-anak. Ya gimana masih pada belasan tahun. Waktu pembawa acara dan komentator (mantan atlet renang Elsa Nasution) membicarakan umur mereka, saya otomatis hitung mundur mereka lahir tahun berapa. Kemudian rasanya pingin ngumpetin KTP karena atlet-atlet berprestasi itu lahirnya tahun 2000an HAHAHAHAHA lebay.

Ada satu momen yang bikin saya nggak jadi lebay sembunyiin KTP, yaitu waktu penyerahan medali perak ke atlet putra renang gaya punggung dari Jepang. Umurnya 28 tahun!!! AGE IS JUST A NUMBER🍻

Siapakah gerangan?

Masnya bernama Ryosuke Irie. Wajahnya unik ala manga. Langsung cus lah cari profilnya di Google wkwkwk. Sekrol-sekrol ke bawah lha kok nemu akun instagramnya dan kaget follower-nya banyak sekian K. Kirain kayak Kenichi Hayakawa gitu tertutup, eh ternyata enggak.

Mayan aktif juga Ryosuke Irie di dunia maya (punya twitter juga). Yang paling penting akunnya nggak diatur sama admin tapi sama dia sendiri. Foto-fotonya bagus, nggak ala kadar cekrek cekrek aplot. Caption juga bilingual, bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Satu foto yang jadi favorit saya, yaitu:


Lucu banget kaaan kayak anak sekolah di komik-komik Jepang. 😭

Atlet Jepang lain yang bikin saya dan sodara saya kepo adalah Daiya Seto. Laki-laki ganteng tentu saja. 😂

Peraih medali emas di pertandingan akhir malam kemarin. Karena penyerahan medalinya nggak ditayangkan, jadi kami googling untuk tau umurnya. Daiya Seto lebih muda empat tahun dari Ryosuke Irie dan..........sudah punya anak. :)))


Istrinya bergelut di dunia berenang juga tapi kayaknya nggak renang-renang biasa tapi renang indah (atau loncat indah atau menyelam, saya kurang yakin). Istrinya ini satu tahun lebih muda dari dia, namanya Yuka Mabuchi. Cantik. >.<

Kenal nggak sama ID yang komen? Hahahaha.

Daiya Seto ini kalau dilihat-lihat mirip Hoshi Seventeen. Kemudian pikiran saya mulai nggelambyar membayangkan Hoshi nanti akan nikah sama siapa dan punya anak berapa. 😂😂😂

Dunia saya emang nggak jauh-jauh dari K-Pop. 💆


*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ashton Kutcher's Best Movies

Berawal dari nonton film 'No Strings Attached'. Saya kemudian cari informasi film-film apa saja yang aktor utamanya Ashton Kutcher. Kenapa Ashton Kutcher? Because of that damn good looking face, what else?  😆 Ketemulah enam film. Dua di antaranya saya nggak terlalu suka, yaitu 'Dude, Where's My Car' (2000) dan 'What Happen in Vegas' (2008). 'Dude, Where's My Car'  bergenre komedi. Mungkin di tahun film itu rilis becandaan di dalamnya tergolong kocak dan banyak yang suka. Tapi kalau ditonton sekarang, film itu bego banget. Dua orang pemuda yang semalaman habis pesta sampai mabok di rumah pacarnya, seharian mencari mobil yang lupa diparkir dimana. Seharian itu mereka bertemu dengan orang yang aneh-aneh. Kalau bukan karena Ashton yang main, saya nggak mau nonton sampai selesai. Film kedua, 'What Happen in Vegas', lawan mainnya Cameron Diaz. Genre romantic comedy . Ceritanya sederhana dengan ending yang bisa ditebak. Dua orang yang sama-sama

3 Signoras in 'Signora Pasta Malang'

Hulaaa!!  H-1 sebelum puasa kemarin, saya dan dua orang kolega (halah) mendadak pingin makan makanan enak. Karena saya akhir-akhir ini lagi suka banget eksplor makanan negara lain, saya ngajak makan makanan Italia. Teman saya nemu satu cafe ala Italia yang oke, namanya 'Signora Pasta Malang'. Sedangkan satunya lagi a.k.a senior kami berdua, ngikut aja maunya remaja-remaja gemes kayak kami ini. 'Signora Pasta Malang' terletak di Jl. Lasem No. 7 Oro-oro Dowo Kota Malang, dan masih baru banget dibuka di kota Malang (tanggal 14 April 2018). 'Signora Pasta Malang' adalah cabang dari 'Signora Pasta'. 'Signora Pasta' dibangun pada tahun 2011 oleh seorang Italian chef bernama Signore Pino dan istrinya Maria. Tempatnya homey banget, bersih, nyaman, rapi, dan memanjakan mata. Dinding cafe ini didekorasi dengan lukisan-lukisan khas Italia, botol-botol wine , foto-foto dokumentasi pemilik cafe , dan kliping surat kabar yang memberitakan tentang 'Sig

Meteor Garden 2018: Versi Imut Meteor Garden 2001

Mari mulai dengan bernostalgia. Kenal 'Meteor Garden' Taiwan umur berapa? Kelas berapa? Kalau saya kelas lima SD wkwk. Itu pun 'Meteor Garden II'. Tau ada drama itu dari teman sekelas. Dia pindahan dari luar kota. Punya kakak cewek. Hmmm...nggak heran bisa tau ada drama percintaan yang tayang jam 9 malam. Saking cintanya dia sama 'Meteor Garden', tempat pensilnya ditulisin nama-nama F4 pakai tipe-x. Jangan tanya nulisnya bener apa nggak: Vanness Wu jadi Venes Zu, Jerry Yan jadi Zeri Yen. HAHAHAHAHA. Sebagai bocah bau kencur yang hidup di jaman dimana wartel lebih menjamur dibanding warnet, beli majalah harus keluar ke kecamatan dulu, dan punyanya kakak laki yang doyannya nonton balap mobil, informasi dari teman tersebut sangat berfaedah sekali. Dear my friend, kalau kamu baca ini, percayalah meskipun aku menertawai kealayanmu dulu, aku lebih alay  aku sungguh sangat berterima kasih karena dirimu telah membuka wawasanku. Singkat cerita, saya jatuh cinta juga sam