Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Kabur ke 'Hutan Kota Malabar'

Hari Minggu kemarin kayaknya saya jadi manusia paling sibuk sedunia. Dunia saya sendiri maksudnya. Pagi ikut jalan sehat di tempat kerja, siangan dikit hunting foto di hutan kota, dan sorenya hadir di gathering fandom lanjut nanem benih bunga matahari. Malamnya rebahan males-malesan sambil sekrol twitter nyari meme (ini unfaedah sekali). Anyway yang mau saya jadikan sorotan di postingan ini tentu saja kegiatan hunting foto di 'Hutan Kota Malabar'. Ceritanya saya udah bosen nungguin undian door prize pasca jalan sehat karena udah yakin nggak bakal dapet seperti jalan sehat-jalan sehat sebelumnya. Jadilah saya ngajak my partner in crime untuk melarikan diri ke 'Hutan Kota Malabar'. Satu-satunya foto yang saya ambil di venue jalan sehat xD Kami, eh tepatnya saya sih, dari dulu udah pingin banget nengok salah satu hutan kota yang ada di Malang ini. Cuman nggak jadi-jadi terus, entah alasannya apa saya lupa sangking banyaknya. Berhubung teman saya ini mau nikah akhir

Opini tentang Film 'Searching'

Minggu ini emosi rasanya diaduk-aduk sama film 'Searching'. Gimana enggak, beberapa hari sebelum nonton film thriller itu saya nonton dua film romcom 'Sierra Burgess is A Loser' dan 'Book Club' yang membuat hati berbunga-bunga. Eh nonton 'Searching' rasanya kayak harus selalu waspada dengan orang wkwk. Gapapa sih biar hidup seimbang kan ya, ada bahagia dan ada hati-hati. Film ini menuai pujian dari berbagai sudut dunia maya. Dan pujian itu memang nggak berlebihan. Film 'Searching' memang sebagus itu dan layak untuk ditonton sebanyak mungkin orang, terlebih di era digital seperti sekarang ini. Setelah nonton film ini bisa jadi level stalking penontonnya bakal naik kelas hahaha. 'Searching' bercerita tentang seorang ayah, David Kim, yang mencari putrinya yang menghilang, Margot Kim. Film ini seluruhnya ditampilkan dalam tampilan layar laptop ( chatting , video call , live streaming , dkk). Awalnya saya merasa agak bingung karena harus

Book Club (2018): Menatap Masa Tua dengan Penuh Semangat

Wkwk ya ampun judulnya. Sejauh ini film 'Book Club' menjadi satu-satunya film dengan semua-tokoh-utamanya-adalah-aktor/aktris-lanjut-usia yang pernah saya tonton. Mencoba untuk memperluas bahan tontonan dan hasilnya memuaskan. Film ini lucu, heart warming , dan sangat menghibur. Waktu yang berlalu kayak nggak kerasa. Kalau sudah begini artinya filmnya sukses mendapat penilaian "bagus" dari saya hahaha. Ceritanya ada empat perempuan lanjut usia yang berkawan sejak masih gadis. Jangan salah walaupun mereka sudah masuk usia untuk disebut sebagai "nenek-nenek" tapi penampilan mereka masih cantik, trendi, dan bugar. Empat orang itu adalah Vivian, Carol, Sharon, dan Diane. Semuanya digambarkan sebagai wanita sukses dan mandiri dengan caranya masing-masing. Sudah nggak punya tanggungan ngurus anak soalnya anak-anaknya juga udah punya kehidupan sendiri masing-masing (buat yang punya anak). Vivian seorang pengusaha hotel yang kaya raya. Tidak butuh laki-laki untuk me

Sierra Burgess is A Loser: Terlalu Manis untuk Disinisin

Hulaaa! Hari ini saya mau bahas tentang sebuah film remaja dari Netflix yang judulnya sudah tertera di judul postingan ini. Tumben nulis satu film di satu postingan, biasanya beberapa film dirapel jadi satu? Hehehe lagi rajin. Postingan ini boleh dibilang sebagai review, tentunya review level recehan. Review sungguhan biarlah menjadi tugas para kritikus film di berbagai website bereputasi. Sebenarnya nggak ada hal baru yang diangkat di film ini. Topiknya masih tentang krisis percaya diri remaja, geng-gengan di sekolah, dan cinta monyet ala anak SMA. Buat yang sudah melewati masa-masa itu pasti nggak akan asing dengan hal-hal tersebut. Ternyata remaja dulu dan sekarang ya kurang lebih sama aja masalah yang dihadapi. Sierra Burgess seorang anak SMA yang tidak populer (and she dgaf about it) , cerdas, menjadi anak emas di pelajaran bahasa karena keindahan puisi karyanya, dan sesungguhnya sedang berada di dalam perang melawan ketidakpedean di dalam benaknya. Berbeda dengan Veronica seorang

Check In Jakarta City

Halooo!! Selamat hari Senin~~ Hari ini saya mau cerita tentang jalan-jalan singkat ke ibukota.......satu bulan yang lalu. Akhirnya anak desa ini menginjakkan kaki juga ke kota megapolitan. Gimana ceritanya bisa sampai ke Jakarta? Jadi begini... Seperti yang sudah saya tulis di blog sebelah , grup K-Pop Seventeen ngadain konser di Indonesia tanggal 16 September silam. Sebagai fans yang sering ngomongin mereka di blog, kayaknya nggak afdol gitu kalau nggak nonton mereka irl at least once in a life time . Nonton lah ya pada akhirnya. Konser ini meskipun tajuknya 'Ideal Cut in Jakarta', venue yang dipakai ada di Tangerang Selatan, tepatnya di ICE (Indonesia Convention Exhibition). Berhubung anaknya penganut paham sebaiknya sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui, jadilah tanggal 15-nya mampir dulu sekalian ke Jakarta sebelum ke Tangerang Selatan. Ada dua bandara yang sama-sama saya kunjungi untuk pertama kalinya dalam perjalanan udara MLG-CGK, yaitu bandara Abd. Saleh dan Bandar

Meteor Garden 2018: Versi Imut Meteor Garden 2001

Mari mulai dengan bernostalgia. Kenal 'Meteor Garden' Taiwan umur berapa? Kelas berapa? Kalau saya kelas lima SD wkwk. Itu pun 'Meteor Garden II'. Tau ada drama itu dari teman sekelas. Dia pindahan dari luar kota. Punya kakak cewek. Hmmm...nggak heran bisa tau ada drama percintaan yang tayang jam 9 malam. Saking cintanya dia sama 'Meteor Garden', tempat pensilnya ditulisin nama-nama F4 pakai tipe-x. Jangan tanya nulisnya bener apa nggak: Vanness Wu jadi Venes Zu, Jerry Yan jadi Zeri Yen. HAHAHAHAHA. Sebagai bocah bau kencur yang hidup di jaman dimana wartel lebih menjamur dibanding warnet, beli majalah harus keluar ke kecamatan dulu, dan punyanya kakak laki yang doyannya nonton balap mobil, informasi dari teman tersebut sangat berfaedah sekali. Dear my friend, kalau kamu baca ini, percayalah meskipun aku menertawai kealayanmu dulu, aku lebih alay  aku sungguh sangat berterima kasih karena dirimu telah membuka wawasanku. Singkat cerita, saya jatuh cinta juga sam